Puncak Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Bulukumba pacu geliat UMKM

12 Agustus 2023, 12:59 WIB
Mendagri Tito Karnavian saat memberikan sambutan di acara puncak Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Lapangan Hitam Pantai Tanjung Bira Bulukumba pada Jumat, 11 Agustus 2023. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di tengah angin sejuk dan deru ombak yang mengiringi tepuk tangan puluhan ribu peserta, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, berdiri tegap di stage Lapangan Hitam Pantai Tanjung Bira, Bulukumba pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Momen bersejarah itu juga memukai jutaan mata di dunia maya dalam berbagai siaran langsung resmi maupun streaming amatir yang dilakukan netizen saat Bulukumba menjadi tuan rumah puncak perhelatan Gerakan P embagian 10 Juta Bendera Merah Putih.

Di hamparan pasir putih yang lembut dan lautan biru, bendera Merah Putih berkibar dengan gagah, menjadi pelukis latar belakang untuk kata-kata bermakna yang mengalun dari bibir Tito Karnavian.

Baca Juga: Tito Karnavian ungkap Bupati Bulukumba kawan mancingnya sejak dulu

Berbicara dari podium yang dipancang tegap, Tito membagikan pemikiran di balik pemilihan Bulukumba sebagai tempat bersejarah untuk puncak pembagian 10 juta bendera tahun 2023. Sebagai pemimpin yang membawa pengalaman luar biasa dari masa kepemimpinannya di Polri, Tito membangun jalinan cerita dengan apik.

Dia mengingatkan tentang pencapaian luar biasa dari tahun sebelumnya, ketika target pembagian 12 juta bendera berhasil dilampaui. Namun, di balik angka-angka tersebut, ada semangat yang lebih mendalam yang ingin dia sampaikan.

"Gerakan ini, teman-teman, bukanlah semata-mata sebuah perayaan angka. Ini adalah getaran kebersamaan, kerja bakti jiwa dalam bingkai keindonesiaan. Kita hadir untuk merayakan bendera ini, yang tak hanya menjadi simbol, tetapi juga simbolisasi yang mengukir kenangan-kenangan di hati kita," ujar Tito.

Baca Juga: Mendagri diberi gelar adat 'Puto Tito Daeng Manai' di Ammatoa Kajang Bulukumba, ini maknanya

Penggalan sejarah menuntun alur narasi Tito ketika dia memaparkan perjalanan panjang gerakan ini, dari pesisir barat hingga ke ujung timur negeri. Tahun lalu, Kota Banda Aceh menyambut awal gerakan ini dengan kehangatan, yang dipelopori oleh Bapak Jhon Wempi Watipo dari tanah Papua. Puncaknya, dia pimpin di Merauke, Papua, melambangkan persatuan dari berbagai penjuru Indonesia.

Dia membawanya kembali ke perbincangan dalam ruangan, tempat ide-ide besar ini lahir. Ia mengungkap betapa penentuan lokasi puncak bukanlah keputusan sederhana, melainkan musyawarah yang dalam.

"Lokasi ini, rekan-rekan, bukan sekadar titik koordinat. Ini adalah medan perdebatan yang hangat. Diskusi yang panjang saya lakukan bersama Pak Bahtiar, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri. Kami bertanya-tanya, dimana tempat yang tepat untuk menghidupkan nyala semangat kebangsaan ini," jelas Tito.

Baca Juga: Berpakaian hitam-hitam Tito Karnavian melepas sepatu memasuki Ammatoa Kajang di Bulukumba

Tito mempertanyakan tempat di tengah negeri ini, sembari menyebutkan catatan kehadirannya di daerah timur dan barat. Pertanyaan yang melayang, diikuti oleh langkah-langkah pemecahan yang terjal.

"Di mana daerah tengahnya?" tanya Tito dengan rasa ingin tahu.

"Sulsel," jawab Bahtiar, membuka jendela diskusi yang lebih dalam.

Tito tak berhenti di situ. Dia mengulurkan benang pemikiran ke pesisir Sulawesi Selatan, mencari kecocokan yang pas. 

Baca Juga: Tito Karnavian diberi gelar adat oleh Ammatoa Kajang di Bulukumba

Bahtiar, dengan kebijaksanaannya, membawanya ke jazirah selatan Sulsel yaitu Bulukumba. Tertawa ringan, dia menyampaikan keyakinan atas kesiapan Bulukumba.

"Pak Muchtar ini, kawan mancing saya. Kami punya hubungan dekat sejak lama. Saya yang hobi diving, dan istri saya juga gemar lautan. Kami tertawa, sambil berbicara tentang menangkap ikan yang tak boleh terlalu banyak," terang Tito sambil tersenyum, disambut sorakan gemuruh para hadirin.

Kunjungan Bupati Bulukumba ke Kemendagri membuka pintu untuk pembicaraan lebih lanjut. Tatapannya, sungguh, mengisyaratkan komitmen dalam suatu kehormatan.

"Kesiapannya adalah tonggak kehormatan bagi kami, baik dari Pemkab maupun masyarakat Bulukumba. Suara gemuruh bendera yang berkibar di pesisir ini adalah nyanyian kebanggaan kami yang memayungi para tamu dari seluruh pelosok Indonesia," ungkap Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf.

Pacu Pertumbuhan UMKM

Bagi Bulukumba, momen ini bukanlah sekadar seremoni nasional, melainkan upaya yang mendalam untuk menemukan kebersamaan dalam perbedaan, mengukir arti dari setiap lembaran bendera yang berkibar di angkasa biru.

Di antara sorak sorai, teriakan semangat, dan bendera yang berkibar, momen puncak ini menjadi titik pertemuan antara lautan, langit, dan daratan. Ia menciptakan ikatan tak terputuskan, membuktikan bahwa sejatinya, kita adalah bagian tak terpisahkan dari rasa kebangsaan yang mendalam.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Kabupaten Bulukumba.

Pasalnya dengan adanya gelaran tersebut, geliat perekonomian di Bulukumba, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengalami pertumbuhan.

“Yang diuntungkan pasti banyak sekali. Mulai diuntungkan EO-nya dan berikut perangkatnya, kemudian juga tadi yang tari-tarian tadi, itu pakai kostum-kostum itu pasti UMKM yang menyiapkan kostum juga dapat kecipratan,” ujar Mendagi,

Menurut Mendagri, pertumbuhan perekonomian itu memiliki dampak positif tak hanya untuk Kabupaten Bulukumba, melainkan juga bagi daerah-daerah sekitarnya. Ini misalnya terlihat dari produksi bendera merah putih yang telah banyak diborong guna menyukseskan gelaran Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Bulukumba. Selain itu, selama pelaksanaan kegiatan itu, kebutuhan terhadap penginapan, restoran, hingga transportasi juga mengalami kenaikan.

“Ini pasti mudah-mudahan akan semakin menekan inflasi di wilayah Bulukumba, itu nilai ekonominya,” tambahnya.

Lebih lanjut Mendagri menjelaskan, saat ini pemerintah pusat memiliki perhatian serius terhadap upaya pengendalian inflasi. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, angka inflasi di Indonesia terus mengalami tren positif. Berdasarkan data tradingeconomics.com per 1 Agustus 2023, angka inflasi Indonesia menyentuh angka 3,08 persen.

“Di angka 3,08 persen itu adalah angka yang sangat bagus sekali, di bawah 10 persen relatif bagus, di bawah 5 persen sangat bagus. Angka 3 persen menunjukkan bahwa barang-barang semua pangan tersedia dengan baik dan terjangkau,” jelasnya.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler