"Saya masih melaksanakan tugas sampai 30 November 2022. Selama menjadi abdi negara, banyak suka dan duka. Tapi lebih banyak sukanya, kalau duka itu biasa dan normatif. Kenapa?, karena saya bekerja dengan rasa bahagia," katanya.
Ia menyebut beberapa jabatan yang pernah diemban. Selama 33 tahun lamanya mengabdi sebagai ASN, Misbawati Wawo mengaku memulai kariernya dari bawah sampai berproses ke puncak.
"Saya pernah jadi staf. Kemudian, kepala seksi, kepala dinas, asisten serta pernah jadi penjabat (Pj) Sekda. Tapi paling membanggakan, saya sempat menjadi pelaksana harian (Plh) Bupati. Walaupun itu singkat hanya 10 hari, tapi itu tercatat," katanya, disambut tepuk tangan riuh.
Baca Juga: Perempuan inspiratif ini bawa Srikandi Pemuda Pancasila membumi di Bulukumba
Menurutnya, Bulukumba meraih Piala Adipura tahun 2019 lalu, saat dirinya di Dinas Lingkungan Hidup. Katanya juga, Bulukumba pernah terbaik Hutan Kemasyarakatan Nasional. Sehingga, capaian itu, patut untuk dibanggakan.
"Bulukumba pertama mendapat SK penetapan SK Hutan Adat. Kita lama memperjuangkan agar hutan di kawasan adat Kajang sebagai hutan adat," jelas Misbawati Wawo.
Misbawati Wawo juga menuturkan bahwa launching pertama Perhutanan Sosial di Indonesia adalah Kabupatan Bulukumba. Ia pernah mendapat penghargaan sebagai Tokoh Perhutanan Sosial di Indonesia, bersama Gubernur Jabar dan Sulsel, serta dua kepala daerah kabupaten.
"Alhamdulillah waktu itu, saya Kadis yang dapat tokoh Perhutanan Sosial. Satu-satunya Kadis di Indonesia, yaitu ada di Bulukumba," jelasnya.
Olehnya, Misbawati Wawo mengaku benar-benar bahagia dapat menyelesaikan masa bakti selama 33 tahun. Ia terus berupaya menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab.