Network
WartaBulukumba - Nelayan dan pemancing ikan di Bulukumba tidak perlu lagi menerka dan menduga-duga lokasi atau spot mancing yang tepat.
Salah satu kawasan maritim di Sulawesi Selatan ini bakal direngkuh teknologi CECAR.
CECAR adalah akronim dari Cara Cerdas Cari Ikan. Sistem itu digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan membuhul kerjasama Dinas Perikanan Bulukumba.
Baca Juga: Setelah 10 tahun rusak, akses ruas jalan Barugae Bulukumba ke Sinjai Borong bakal lancar
CECAR bisa memudahkan nelayan atau para pemancing untuk mendapatkan spot-spot mancing potensial dengan ikan melimpah.
Namun sekarang, kata Yusli nelayan tidak perlu lagi menduga-duga, karena dengan bantuan satelit kita dapat mendeteksi klorofil-a atau plankton yang menjadi makanan ikan sehingga daerah atau lokasi tangkapan ikan (fishing ground) lebih pasti.
Baca Juga: Dinas Perikanan Bulukumba tawarkan Cara Cerdas Cari Ikan kepada nelayan dan pemancing
Asumsinya jika terjadi kelimpahan makanan ikan, akan terjadi pula kelimpahan ikan, karena secara naluriah ikan bermigrasi untuk mencari makanan.
Dikatakan, cara menentukan lokasi ikan yaitu dengan cara menganalisis data citra satelit secara time series oleh Balai Riset Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dari informasi satelit ini, nelayan bisa memasukkan titik koordinat yang diberikan di GPS atau Google Map android sebagai panduan.
“Hasil analisis lokasi fishing ground (titik koordinat) tersebut selanjutnya disebar via grup WA atau SMS ke nelayan secara langsung,” ungkap Yusli pada awak media, Selasa 17 Mei 2022.
Baca Juga: Begini cara Bulukumba cegah stunting dari hulu
Untuk memudahkan koordinasi dan membagi titik koordinat dari BROL, pihaknya, kata Yusli membuat grup Whatshapp bagi para nelayan dan warga yang hobby mancing. Dengan adanya titik koordinat tersebut, nelayan tidak lagi mencari ikan di laut tapi langsung menuju ke lokasi ikan.
“Untuk mempermudah nelayan, kami luncurkan program yang disebut CECAR. Sesuai namanya nelayan diharapkan lebih cerdas dalam menangkap ikan dan tidak lagi keliling ke sana kemari mencari ikan tapi mereka langsung ke titik lokasi (koordinat) yang sudah ditentukan,” jelasnya.
Menurutnya, kelebihan atau manfaat dari CECAR ini dapat menghemat biaya operasional para nelayan untuk melaut seperti BBM.
Baca Juga: Polemik dualisme Karang Taruna Bulukumba terus memanas, Ketua MPKT Rilau Ale usul dialog bersama
Karena nelayan tidak perlu putar-putar lagi di laut untuk mencari ikan dan tentu juga akan meningkatkan hasil tangkapan ikan.
Meski demikian, Yusli mengungkapkan bahwa titik koordinat tersebut ada sedikit kelemahannya karena yang dideteksi hanya klorofil-a, bukan ikannya.
Tidak bisa ditentukan jam berapa ikan betul-betul melimpah untuk makan. Makanya titik koordinat itu berlaku selama 3 hari dan akan diupdate lagi.***
