Nostradamus dan ramalannya terkait Perang Dunia III: Benarkah ditandai serangan perdana Iran ke Tel Aviv?

- 14 April 2024, 18:58 WIB
Ilustrasi Perang Dunia III
Ilustrasi Perang Dunia III /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Ratusan drone melesat melintasi langit. Iran menyerang wilayah Palestina yang sudah puluhan tahun dikangkangi Israel Penjajah. 

Seiring peristiwa itulah Nostradamus tetiba kembali disebut-sebut bersama catatan-catatannya yang misterius. Nostradamus meramalkan akan terjadi perang laut yang mengerikan yang akan disaksikan dunia pada tahun 2024. 

Salah satu ayat dalam ramalannya yang diterjemahkan, berbunyi, "Musuh merah akan pucat ketakutan, membuat Samudra Besar dalam ketakutan."

Baca Juga: Ghazwatul Hind berdasarkan Nubuwah Rasulullah SAW adalah gerbang Perang Dunia 3?

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa pernyataan khusus ini terkait dengan ketegangan antara Cina dan Taiwan, namun serangan terbaru oleh Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah tampak lebih relevan.

Serangkaian serangan di wilayah sekitarnya telah serius mengganggu perdagangan internasional, terutama dalam industri minyak yang bergantung pada Laut Merah. Selain itu, serangan Iran terhadap 'Israel' menambah lapisan kompleksitas lain yang semakin membuat situasi di Timur Tengah tidak stabil.

'Israel' yang menjajah Palestina, mengalami serangan berturut-turut pada tanggal 13 April, saat Iran menggunakan tanah sekutunya, Suriah, Yaman, dan Irak, untuk meluncurkan drone ke arah 'Israel'.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim: Dajjal muncul setelah Perang Dunia ke 3 'Armageddon'

Serangan ini datang setelah serangan udara di Damaskus yang menghancurkan konsulat Iran, di mana 12 orang tewas, termasuk dua jenderal Iran berpangkat tinggi, dan setelah Teheran mengancam akan menyerbu Tel Aviv.

Serangan misil sebelumnya oleh AS dan Inggris terhadap pemberontak yang didukung Iran di Yaman barat telah mengakibatkan ancaman balasan dari kelompok Syiah.

Konflik ini telah berlangsung selama beberapa tahun, dengan Arab Saudi yang didukung oleh AS dan sekutunya terlibat di sisi Sunni.

Di tengah kabut waktu, sosok ini namanya terukir abadi dalam sejarah peramalan dunia. Michel de Nostredame, atau yang lebih dikenal sebagai Nostradamus, merupakan figur yang misterius sekaligus kontroversial.

Baca Juga: Imam Mahdi, Pasukan Panji Hitam dan pembebasan Palestina dalam Perang Akhir Zaman

Siapa Nostradamus?

Lahir pada tahun 1503 di Saint-Rémy-de-Provence, Prancis, Nostradamus adalah seorang apoteker yang kemudian mendapat pengakuan sebagai ahli astrologi dan peramal. Karyanya, "Les Prophéties," yang terbit pertama kali pada tahun 1555, tetap bertahan sebagai kumpulan ramalan yang terus menarik perhatian hingga era modern ini.

Ramalan-ramalannya, yang dikenal karena keambiguan dan simbolismenya, sering kali menjadi subjek interpretasi ulang seiring dengan berbagai peristiwa dunia yang terjadi. Salah satu tema yang paling menarik dan menimbulkan kekhawatiran adalah prediksinya mengenai Perang Dunia III.

Michel de Nostredame, yang dunia kenal sebagai Nostradamus, adalah seorang figur yang memadukan ilmu pengetahuan dengan mistik, realitas dengan metafora.

Di awal kehidupannya, Nostradamus telah menunjukkan kecerdasan yang tajam. Sejak muda, ia mempelajari berbagai ilmu seperti matematika, astronomi, dan bahkan ilmu herbal yang kemudian membawanya ke dunia kedokteran dan farmasi.

Nostradamus menempuh pendidikan di Universitas Montpellier, salah satu pusat keilmuan di Prancis saat itu. Ia belajar kedokteran dan tidak lama kemudian, di tengah wabah pes yang melanda Eropa, ia memulai kariernya sebagai dokter.

Pendekatannya yang inovatif dan kadang kontroversial, seperti rekomendasi kebersihan yang baik dan penggunaan obat-obatan herbal, mendapat perhatian dan pujian.

Transisi Menjadi Peramal

Setelah kehilangan istri dan anak-anaknya karena wabah pes dan mendapat kecaman karena diduga tidak mampu menyelamatkan keluarganya sendiri, Nostradamus berubah arah.

Ia mulai menyelami dunia astrologi dan kabalisme, yang kemudian mempengaruhi karya-karyanya dalam peramalan. Dia menulis ramalan-ramalannya dalam bentuk quatrains—bait empat baris yang sarat dengan metafora dan simbol yang rumit.

Metodologi Peramalan

Metode peramalan Nostradamus adalah gabungan dari kalkulasi astrologi dan visi mistis yang ia klaim diperoleh melalui meditasi dan penggunaan bahan-bahan psikoaktif.

Ini menjadikannya subjek perdebatan, baik di masa hidupnya maupun oleh para peneliti dan kritikus modern.

Di zamannya, Nostradamus dihormati oleh banyak orang penting, termasuk Raja Henry II dari Prancis. Namun, dia juga sering kali dikecam oleh para ilmuwan dan ahli teologi yang menuduhnya menyebarkan takhayul dan ramalan palsu.

Di era modern, kritik terhadap Nostradamus sering kali berfokus pada sifat ramalannya yang ambigu dan multi-interpretatif, yang bisa disesuaikan dengan hampir setiap peristiwa besar dengan cara interpretasi yang tepat.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah