Apa saja syarat wajib zakat fitrah? Mudah tapi ternyata tak sesederhana itu

- 1 April 2024, 22:21 WIB
Ilustrasi beras untuk zakat fitrah.
Ilustrasi beras untuk zakat fitrah. /Freepik/jcomp

Identitas Sebagai Pilihan dan Komitmen

Menjadi Muslim, dalam konteks zakat fitrah, bukanlah sekadar kebetulan kelahiran, melainkan pilihan dan komitmen.

Ia tentang memeluk ajaran Islam dengan sepenuh hati, menyelami makna syahadat yang diucapkan, dan menghidupkannya dalam setiap aspek kehidupan.

Di sini, seorang Muslim tidak hanya bertanggung jawab atas ibadahnya sendiri, tetapi juga terhadap kesejahteraan komunitasnya.

Baca Juga: Bolehkah sikat gigi saat puasa? Simak penjelasan lengkapnya

Baligh dan Berakal

Dalam zakat fitrah, dua konsep yang menjadi penanda kematangan individu dalam beragama adalah baligh dan berakal.

Baligh, yang ditandai dengan mencapai usia pubertas, bukan hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga kesiapan mental dan spiritual untuk mengemban tanggung jawab keagamaan.

Berakal, di sisi lain, merupakan kondisi memiliki kemampuan mental yang cukup untuk memahami dan melaksanakan perintah agama, termasuk dalam berzakat.

Pemahaman yang Mendalam

Menjadi Muslim yang bertanggung jawab dalam konteks zakat fitrah berarti memahami esensi zakat tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai jalan meraih kedekatan dengan Allah SWT dan sebagai sarana membantu sesama. Ia menjadi bukti nyata dari iman yang tidak hanya tertanam dalam hati, tetapi juga termanifestasi dalam perbuatan.

Dengan demikian, syarat pertama zakat fitrah ini lebih dari sekedar identitas formal; ia adalah manifestasi dari keyakinan, tanggung jawab, dan kedewasaan spiritual.

Seorang Muslim yang mengerti dan menjalankan zakat fitrah dengan penuh kesadaran akan menemukan dirinya tidak hanya berada dalam hubungan yang lebih dekat dengan penciptanya, tetapi juga dengan umat manusia.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah