Mengapa Masjid Al Aqsa begitu istimewa bagi umat Islam?

- 1 November 2023, 21:50 WIB
Masjid Al Aqsa - Mengapa Masjid Al Aqsa begitu istimewa bagi umat Islam?
Masjid Al Aqsa - Mengapa Masjid Al Aqsa begitu istimewa bagi umat Islam? /ANTARA/Xinhua/Chen Junqing

Buku ini membahas hubungan yang rumit antara Islam dan Yahudi, terutama sehubungan dengan Temple Mount. Yitzhak Reiter dan Dvir Dimant menjelajahi sejarah, aspek budaya, dan konflik yang melibatkan lokasi yang disebut "The Rock of Our/Their Existence". Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang tempat suci ini dan konflik yang melingkupinya.

Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, sebuah bagian dalam Kota Tua yang kini berada di bawah kendali Zionis 'Israel'. Masjid ini telah menjadi saksi bisu dalam sejarah perseteruan yang berkepanjangan, mengikuti perjalanan penganut tiga agama besar: Yahudi, Kristen, dan Islam.

Baca Juga: Mengenal Hamas di Palestina: Sunni atau Syiah? Ini metode perjuangan mereka melawan Zionis

Masjid Al Aqsa adalah bagian dari kompleks Al-Haram Asy-Syarif, atau Al-Quds, yang meliputi seluas 14 hektare tanah suci.

Di dalam kompleks ini, kita bisa menemukan Jami' Al Aqsa dengan kubah peraknya yang menakjubkan, serta Dome of The Rock, atau Qubbah Shakhra', yang dihiasi kubah berwarna emas, yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad SAW berpijak dalam perjalanan Isra Mikraj. Namun, seringkali Dome of The Rock-lah yang keliru diidentifikasi sebagai Masjid Al Aqsa.

Salah satu pemicunya adalah pergerakan kaum Yahudi yang berusaha untuk beribadah di kompleks suci ini. Mereka menyebutnya 'Temple Mount' atau Bukit Suci.

Sejarah yang berlapis menambahkan kompleksitas permasalahan ini. Bait Suci pertama, dibangun oleh Sulaiman (Salomo) putra Dawud (Daud) pada tahun 957 SM, dihancurkan oleh Babilonia pada 586 SM. Kemudian, Bait Suci kedua, dibangun pada tahun 516 SM, dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 M.

Batu Pijakan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Mi'raj

Selain itu, para penganut Yahudi dan Kristen juga meyakini bahwa tempat ini adalah tempat peristiwa penting dalam sejarah agama mereka, seperti peristiwa Ibrahim (Abraham) yang hendak menyembelih putranya, Ismail.

Namun, perjalanan Masjid Al Aqsa menjadi lebih menarik saat Islam mengambil alih kepemimpinan Yerusalem pada tahun 637. Saat itu, Khalifah Umar bin Khaththab memimpin pengambilalihan kota ini dari tangan Romawi Timur. Dia menemukan kompleks reruntuhan Bait Suci, yang sudah dalam keadaan terbengkalai bahkan digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah