Salah satunya diriwayatkan bahwa Abu Hurairah, yang mengatakan: "Utusan Allah berjanji bahwa kita akan menyerang India. Jika aku hidup (cukup lama) untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan diriku dan kekayaanku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid, dan jika aku selamat, maka aku akan menjadi Abu Hurairah Al-Muharrar (yang terbebas dari Api Neraka)." [Sunan an-Nasa'i 3174, derajat Sahih].
Sementara itu beberapa ulama berpendapat bahwa peristiwa Ghazwatul Hind sebenarnya telah terjadi di masa lalu dan bukan terjadi di masa depan.
Armageddon
Dalam buku itu dijelaskan penulisnya bahwa Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo.
Hakikat Armageddon adalah penghancuran ''kesombongan'', terutama kesombongan orang-orang kafir, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka sombong atau merasa bangga dengan kecanggihan senjata, bangga dengan kekuatan tentara -- yang semuanya itu tak ada artinya dalam Armageddon. Segala senjata dan banyaknya tentara tak berarti di medan Armageddon. Armageddon adalah arena penampakan Qudratullah (kuasa Allah).
Peperangan Armageddon mempunyai rentang waktu yang lama. Peperangan tersebut menyeret semua negara ke dalam dua poros, yaitu poros kaum kafir yang dipimpin oleh Dajjal dan poros kaum Muslimin yang dipimpin oleh Al Mahdi bersama Isa Al Masih. Siapakah yang akan hancur, dan siapa yang menang?
Baca Juga: Panji-panji hitam pasukan Imam Mahdi sebenarnya adalah jet-jet tempur?
Dalam bukunya, Wisnu Sasongko membeberkan ''rahasia-rahasia'' masa depan yang sudah dijanjikan Allah kepada kaum Muslimin. Janji-janji tentang kemenangan, keagungan, dan kewibawaan yang akan diraih oleh umat Islam, asalkan mau senantiasa berjuang di jalan Allah. Hal itu ditegaskan oleh Allah dalam Al Quran dan Hadits.
Hal itu bisa semakin diperkuat dengan membaca buku "Fitnah & Petaka Akhir Zaman" yang ditulis oleh Abu Fatiah al- Adnani yang diterbitkan Granada Mediatama pada 2007.
Lantas bagaimana alur sejarah antara Pakistan dengan India jika ditinjau dari perspektif lain? Kita bisa menemukan itu dalam sebuah buku yang mengkaji pembentukan Pakistan dan alasan ekonomi untuk pemisahan.