Network
WartaBulukumba - Hari ini 22 Februari 2022, mata dunia terkhusus Kepanduan tertuju padanya dan mengenangnya seperti biasa, Baden Powell.
Alam, peristiwa, masyarakat, dan gagasan harus melibatkan anak-anak dan begitulah sampai mereka dipikir sangat penting untuk menyelaminya di luar rumah, sehingga Bapak Pramuka Sedunia Baden Powel memulainya.
Ketika para orangtua berpikir bagaimana melatih dan menggembleng anak-anak mereka di luar rumah, Baden Powell muncul di sana.
Baca Juga: Pakistan benteng terakhir umat Islam dan 'panji hitam' terbit dari sana?
Kemudian sejarah mencatatnya sebagai Bapak Pramuka Sedunia. Jagat Kepanduan telah meletakkan nama dan perjalanan hidupnya serta gagasannya di dalam sistem kependidikan anak-anak di tengah alam, pramuka!
Biografi dan pemikiran Baden Powell banyak diurai dalam beberapa buku. Beberapa di antaranya yaitu "Baden-Powell - The Hero of Mafeking" yang ditulis oleh W. Francis Aitken pada 2013, "Baden-Powell: Chief Scout of the World" yang ditulis oleh John Gelinas Jr pada 2019, dan "Lord Baden Powell: Bapak Pandu Sedunia" yan ditulis oleh Diah Ansorie pada 1976.
Robert Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1, lengkapnya Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1 dari Gilwell, juga dipanggil (1922–29) Sir Robert Baden-Powell, Baronet ke-1, lahir 22 Februari 1857, London, Inggris—meninggal 8 Januari 1941, Nyeri, Kenya), perwira tentara Inggris yang menjadi pahlawan nasional karena membela Mafeking (sekarang Mafikeng) selama 217 hari dalam Perang Afrika Selatan tahun 1899–1902.
Baca Juga: Pakistan benteng terakhir umat Islam dan 'panji hitam' terbit dari sana?
