Gaza kelaparan menjelang Ramadhan: Apa yang dilakukan wanita Palestina saat tak bertemu roti dalam 60 hari?

- 8 Maret 2024, 15:32 WIB
Anak-anak di Gaza
Anak-anak di Gaza / Pixabay/Hosny Salah

WartaBulukumba.Com - Sekeping kisah memilukan dari Gaza, Wafaa al-Khalidi sering mendengar anak-anaknya menangis karena lapar. Di awal genosida, Wafaa dan anak-anaknya melarikan diri dari rumah mereka di Beit Hanoun, utara Gaza.

Dalam kisah yang dipaparkan situs Electronic Intifada pada Kamis, 7 Maret 2024, keluarga ini berlindung di sebuah sekolah yang dijalankan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). Mereka tetap di sana meskipun Israel memerintahkan orang-orang di utara Gaza untuk pindah ke selatan.

Ketika tepung menjadi sangat langka, Wafaa membuat roti menggunakan biji burung. Dia harus menggiling biji-biji itu dengan batu.

Wafaa, berusia 44 tahun, adalah seorang janda. Suaminya meninggal empat tahun yang lalu. Lima anaknya berusia antara 15 hingga 5 tahun.

Baca Juga: Biadab! Tentara penjajah Israel menembaki ratusan warga Palestina kelaparan yang sedang menunggu bantuan

"Anak-anak saya telah kehilangan banyak berat badan," katanya. "Imunitas mereka terhadap penyakit lemah."

Suatu hari, dia mencari makanan di rumah-rumah yang telah ditinggalkan oleh orang-orang yang mengungsi. Yang bisa dia temukan hanyalah "beberapa roti tua berjamur" dan beberapa daun dari pohon.

Akhirnya, Wafaa merasa bahwa dia harus pergi ke selatan. Dia dan anak-anaknya harus melewati pasukan Israel sebelum tiba di kota Deir al-Balah. Di sepanjang tepi laut Deir al-Balah, dia bertemu dengan keluarga lain, yang membantunya merakit tenda. Keluarga itu memberi makan Wafaa dan anak-anaknya.

"Rasanya seperti mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan," kata Wafaa. "Anak-anak saya sangat bahagia. Mereka menolak untuk makan apa pun selain roti karena mereka telah mendambakannya selama lebih dari dua bulan."

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah