Demonstran di Mesir: 'Gaza lapar, kalian pemerintah Arab yang pengecut!'

- 7 Maret 2024, 13:05 WIB
Anak-anak di Gaza yang tengah menderita krisis kelaparan di tengah situasi blokade dan genosida oleh penjajah Israel.
Anak-anak di Gaza yang tengah menderita krisis kelaparan di tengah situasi blokade dan genosida oleh penjajah Israel. //Anadolu

Di tengah penderitaan yang menimpa warga sipil di Gaza utara, sebuah insiden memilukan terjadi saat tentara penjajah Israel menargetkan mereka yang dilanda kelaparan. Di Rasheed Street, tank Zionis tanpa belas kasihan menembaki warga Palestina yang tengah berbaris menanti makanan, menimbulkan tragedi kematian sedikitnya empat orang dan melukai puluhan lainnya.

Sebuah video lainnya yang beredar luas dan direpost oleh akun Sahabat Al Aqsha di X pada Kamis, 7 Maret 2024 menampilkan pemandangan mengenaskan dengan mayat-mayat syuhada berserakan. Video itu menyertakan caption yang menyayat hati: "Adegan menyakitkan setelah penarikan pasukan penjajah Israel dari Khan Yunis."

Sebuah dokumentasi lain dari Al Jazeera mengungkap kehancuran yang menimpa Beit Hanoun di Jalur Gaza utara. 

Baca Juga: Biadab! Tentara penjajah Israel menembaki ratusan warga Palestina kelaparan yang sedang menunggu bantuan

Bayi-bayi Palestina di Gaza membutuhkan susu

Di tengah kehancuran dan kekacauan, sebuah momen lainnya berhasil diabadikan oleh Koresponden Alaraby TV di Gaza, Islam Bader.

Foto yang diunggahnya melalui akunnya di X, memperlihatkan seorang bayi yang tertidur, tanda-tanda kelaparan terlihat jelas.

Islam Bader, dengan nada penuh emosi, menuliskan pengalaman pribadinya yang terjadi di RS Kamal Adwan, tempat ia menindaklanjuti kondisi ayahnya yang semakin parah. Namun, yang lebih menarik perhatiannya adalah pemandangan para ibu yang menggendong bayinya, berkerumun menunggu susu formula yang dikabarkan tiba.

Gambaran menyedihkan yang diungkapkannya adalah tentang kenyataan pahit: susu yang sedikit itu langsung habis dibagikan, dan harapan pun kembali lenyap.

Bader menuturkan, "Tidak ada darah dan bagian tubuh di gambar itu, tapi tidak kalah mengerikannya."

Dia mengakui ketidakmampuannya untuk mengangkat telepon dan memotret atau mewawancarai para wanita tersebut, karena penderitaan yang tergambar di wajah mereka terlalu berat untuk dibawa.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah