Genosida penjajah Zionis atas Gaza sudah 30 hari! Pimpinan PBB: 'Cukup sudah!'

- 6 November 2023, 20:39 WIB
Penampakan tank dan kendaraan militer Israel di dekat perbatasan Israel dengan Lebanon, Israel utara, 9 Oktober 2023.
Penampakan tank dan kendaraan militer Israel di dekat perbatasan Israel dengan Lebanon, Israel utara, 9 Oktober 2023. /REUTERS/Ammar Awad

WartaBulukumba.Com - Bunga api terbang ke udara. Terdengar dentuman-dentuman dahsyat. Sejumlah tank milik IDF penjajah 'Israel' hancur diledakkan oleh roket-roket pejuang Palestina pada Senin, 6 November 2023.

Terlihat dalam sebuah video terbaru yang dirilis mujahidin Al Qassam Hamas dan beredar di platform X, rekaman penghancuran terhadap sejumlah kendaraan pasukan penjajah 'Israel' yang mencoba maju ke timur Khan Yunis, Gaza.

Pimpinan lembaga PBB mengatakan "cukup sudah" dan menuntut gencatan senjata kemanusiaan pada hari Senin, hampir sebulan setelah Perang Gaza dimulai, ketika otoritas kesehatan enklaf tersebut mengatakan puluhan orang lain tewas dalam genosida yang berlanut melalui serangan semalam oleh pesawat tempur penjajah 'Israel' dan pasukan daratnya.

Baca Juga: Hizbullah dan Hamas di Lebanon bergantian merudal wilayah yang diduduki penjajah Zionis 'Israel'

Zionis Israel menolak tekanan internasional yang terus meningkat untuk gencatan senjata, dengan alasan sandera yang diambil oleh militan Hamas selama serangan mereka di selatan Israel pada 7 Oktober harus dibebaskan terlebih dahulu.

"Seluruh penduduk dikepung dan berada dalam serangan, tanpa akses ke kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, dihantam bom di rumah mereka, tempat perlindungan, rumah sakit, dan tempat ibadah. Ini tidak dapat diterima," kata para pemimpin PBB dalam pernyataan bersama, dikutip dari Reuters pada Senin, 6 November 2023.

"Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah. Ini harus berhenti sekarang."

Baca Juga: Pasukan paramiliter Iran tiba di Lebanon dan siap menggempur penjajah 'Israel'

Dari 18 pihak yang menandatangani pernyataan ini termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan kepala bantuan PBB, Martin Griffiths.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah