Jurubicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington tidak "bermitra" dengan Taliban dan telah "membuat jelas kepada Taliban bahwa mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka tidak memberikan tempat perlindungan kepada para teroris."
Qani mengatakan bahwa Taliban telah memiliki "percakapan sederhana" tentang jaringan potensial dengan Huawei pada bulan Agustus, tetapi tidak ada kontrak atau rencana yang konkret telah dicapai.
Baca Juga: Persekutuan Kim Jong Un dengan Putin adalah awal Perang Dunia Ketiga?
Bloomberg News melaporkan pada bulan Agustus bahwa Huawei telah mencapai "kesepakatan verbal" dengan Taliban tentang kontrak untuk menginstal sistem pengawasan, mengutip sumber yang akrab dengan pembicaraan tersebut.
Huawei mengatakan kepada Reuters pada bulan September bahwa "tidak ada rencana yang dibahas" selama pertemuan tersebut.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa dia tidak mengetahui pembicaraan khusus tersebut, tetapi menambahkan: "Tiongkok selalu mendukung proses perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan dan mendukung perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk melakukan kerja sama praktis yang relevan."***