Selama 10 menit yang terasa seperti masa-masa kelam, listrik dan saluran telepon mati, menjebak mereka dalam kegelapan dengan ketidakpastian yang menyelimuti.
Fayssal Badour, seorang warga Marrakesh, sedang mengemudi ketika gempa datang.
"Saya berhenti dan menyadari betapa besar bencana yang terjadi," katanya kepada AFP.
Jurnalis Inggris, Martin Jay, yang tinggal di Maroko, mengaku terbangun oleh suara jeritan. Dia mengatakan kepada program Today di BBC Radio 4: "Petunjuk pertama adalah istri saya berteriak. Kami berdua tertidur - tapi tidak tertidur lelap... dia mulai berteriak dan saya hanya semacam membuka mata tapi tidak bisa memahami yang sedang terjadi.
"Saya tidak bisa membayangkan berada di tengah gempa. Semuanya bergetar, tempat tidur, lantai, keempat dinding," ungkapnya.
Para petugas berjuang keras di tengah puing-puing bangunan yang runtuh, mengupayakan penyelamatan. Gambar-gambar yang menggambarkan upaya penyelamatan ini menciptakan citra ketabahan dalam ketidakpastian.
Baca Juga: Jepang kembali dihantam gempa bumi
Montasir Itri, warga desa pegunungan Asni, dekat pusat gempa, menceritakan upaya penyelamatan yang berlangsung di sekitarnya.