Langkah kontroversial Jepang membuang limbah nuklir ke Samudera Pasifik!

- 27 Agustus 2023, 14:31 WIB
Ilustrasi limbah nuklir.
Ilustrasi limbah nuklir. /Pikiran Rakyat

Selangkah demi selangkah, air limbah tersebut melalui proses penyaringan dengan sistem Pemrosesan Cairan Lanjutan (ALPS) yang menghilangkan sebagian besar zat radioaktif, meskipun tritium dan karbon-14 tetap menjadi sorotan.

Tritium dan karbon-14, dua bahan radioaktif yang sulit dihilangkan dari air, memancarkan radiasi dengan tingkat rendah, meskipun menjadi masalah apabila terakumulasi dalam jumlah besar.

Begitu telah melalui serangkaian proses, air tersebut dicampur dengan air laut untuk mengurangi tingkat konsentrasi zat radioaktif yang tersisa. Selanjutnya, air ini dilepaskan ke laut melalui terowongan bawah tanah selama sekitar satu kilometer.

Demi keamanan, mekanisme jaminan telah diterapkan. Sistem katup darurat dipasang untuk mencegah bocornya air limbah murni secara tidak sengaja. Bahkan, jika terjadi gempa atau tsunami, alat ini bisa dipadamkan dengan cepat.

Dalam konteks radiasi, Jepang berbicara tentang tingkat akhir tritium yang hanya 1.500 becquerel per liter. Angka ini dinyatakan lebih aman daripada standar regulator nuklir untuk pembuangan limbah nuklir, dan juga mencukupi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk air minum. Dalam hal karbon-14, Jepang juga menyebut tingkatnya akan memenuhi standar.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah