Wabah flu burung melanda dan memicu 'perang' terbaru terhadap unggas liar

- 15 Februari 2023, 21:09 WIB
Ilustrasi unggas yang terserang flu burung.
Ilustrasi unggas yang terserang flu burung. /cottonbro/Pexels

WartaBulukumba - Wajah Bumi sedang dalam ancaman pasokan makanan dunia saat wabah flu burung dilaporkan menjadi endemik untuk pertama kalinya yang menyampir pada beberapa burung liar yang menularkan virus ke unggas.

Hal itu diungkapkan dokter hewan dan ahli penyakit, yang memperingatkan bahwa flu burung bakal menjadi masalah serius sepanjang tahun.

Lebih dari 20 ahli dan petani di empat benua menjelaskan prevalensi virus di alam liar menandakan rekor wabah tidak akan segera reda di peternakan unggas, dikutip dari Reuters pada Rabu, 15 Februari 2023.

Baca Juga: Rusia menjebol dua garis pertahanan di timur Ukraina, Zelenskiy serukan bantuan militer lebih cepat dari NATO

Mereka memperingatkan bahwa petani harus memandang penyakit ini sebagai risiko serius sepanjang tahun, alih-alih memfokuskan upaya pencegahan selama musim migrasi musim semi untuk burung liar.

Wabah virus terus berlanjut di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia dan Afrika, tak terkalahkan oleh musim panas atau musim dingin, sejak strain tiba di Amerika Serikat pada awal 2022 yang secara genetik mirip dengan kasus di Eropa dan Asia.

Harga telur mencetak rekor setelah penyakit itu memusnahkan puluhan juta ayam tahun lalu, membuat sumber pokok protein murah tidak terjangkau oleh beberapa negara termiskin di dunia pada saat ekonomi global terhuyung-huyung akibat inflasi tinggi.

Baca Juga: Gedung Putih sebut 3 Unidentified Flying Object yang ditembak jatuh militer AS tidak memiliki awak

Unggas air seperti bebek dapat membawa penyakit ini tanpa mati dan menularkannya ke unggas melalui kotoran, air liur, dan cara lain yang terkontaminasi.

Flu Burung Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia

Ada beberapa jenis virus flu burung yang bisa menginfeksi manusia.

Dikutip dari Alodokter, jenis virus ini yang bisa menginfeksi tubuh manusia yaitu H5N1, H5N6, H5N8, dan H7N9.

Baca Juga: Insiden UFO Roswell 1947 kembali dikaitkan dengan 3 'objek' yang dijatuhkan militer AS! Pesawat alien?

Tak sampai di situ, masih ada penularan virus flu burung jenis baru, yaitu jenis H10N3.

Unggas yang terinfeksi flu burung akan mengeluarkan virus melalui air liur, lendir, dan kotorannya.

Proses ini bisa terjadi ketika seseorang memiliki kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, misalnya menyentuh atau menghirup percikan cairan saluran pernapasan (droplet) unggas tersebut.

Baca Juga: Korban tewas gempa bumi Turki-Suriah melewati 37 ribu, tim penyelamat kerja keras dalam evakuasi maraton

Selanjutnya, virus flu burung akan masuk ke dalam tubuh jika orang tersebut menyentuh area mata, hidung, atau mulut.

Penularan flu burung antarmanusia diduga juga dapat terjadi, tetapi kondisi ini sangat jarang terjadi.

Dikutip dari Kemkes.go.id, kasus H5N1 pada manusia mulai menyebar sejak tahun 2005. Jumlah kasus yang dilaporkan dari Juni 2005 sampai Desember 2016 sebanyak 199 kasus dengan 167 kematian.

Baca Juga: Anggota parlemen AS desak Departemen Tenaga Kerja untuk tangani temuan pekerja anak di Hyundai

Kasus tersebar di 15 provinsi dan 58 Kabupaten/Kota. Beberapa kasus di antaranya merupakan kluster, namun hingga saat ini penularan masih terjadi dari unggas ke manusia.

Kasus konfirmasi terakhir, sebelum kasus ke-200 di Klungkung Bali, adalah kasus cluster pada Maret 2015 di Kota Tangerang, Banten.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah