Pengacara pasangan itu, Arvind Kumar, mengatakan petisi itu akan dibawa ke pengadilan di India utara pada 17 Mei.
India memiliki sistem keluarga gabungan yang kuat dengan banyak generasi, termasuk kakek-nenek, keponakan, bibi dan paman, sering tinggal di rumah yang sama.
Baca Juga: Rusia menjatuhkan internet satelit di Ukraina dalam serangan siber besar-besaran
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, tren telah bergeser, dengan pasangan muda lebih memilih untuk menjauh dari orang tua atau saudara kandung mereka, dan istri – seperti dalam kasus ini – memilih untuk bekerja daripada fokus memiliki anak dan tinggal di rumah.
Sanjeev Prasad (61) dan Sadhana Prasad (57) mengatakan, mereka menghabiskan tabungan untuk membesarkan sang putra dan membiayai pelatihan pilotnya serta pernikahan mewah.
Mereka menuntut kompensasi senilai hampir 650.000 dollar AS (hampir Rp 10 miliar) jika tidak ada cucu yang lahir dalam waktu satu tahun.
Baca Juga: Ukraina mengeklaim rebut desa-desa di utara dan timur laut Kharkiv
Sang putra dan istrinya tampaknya belum berkomentar. Gugatan yang sangat tidak biasa ini diajukan atas dasar "penganiayaan mental".
Prasad mengatakan, dia telah menghabiskan semua tabungannya untuk putranya, mengirimnya ke AS pada tahun 2006 untuk pelatihan pilot dengan biaya 650.000 dollar AS.
Sang putra pulang ke India pada 2007, tetapi kehilangan pekerjaannya dan keluarganya harus mendukungnya secara finansial selama lebih dari dua tahun, lansir Times of India.