Aksi pembakaran Al Quran picu kerusuhan besar di Swedia

- 15 April 2022, 20:06 WIB
Ilustrasi Al Quran - Pembakaran Al Quran picu kerusuhan besar di Swedia
Ilustrasi Al Quran - Pembakaran Al Quran picu kerusuhan besar di Swedia /pixabay/cahiwak

Menurut penyiar nasional SVT, beberapa halte trem ditutup, karena trem diserang oleh perusuh.

Dua orang ditangkap karena kerusuhan yang disertai kekerasan dan empat lainnya karena perilaku tidak tertib.

Baca Juga: Kapal utama Rusia lumpuh di Laut Hitam, Ukraina klaim akibat serangan rudal

Menteri Kehakiman Morgan Johansson akhirnya turun ke Twitter untuk mengutuk kerusuhan dan Rasmus Paludan.

“Tidak peduli apa yang dipikirkan orang tentang pesan kebencian ekstremis sayap kanan yang diperjuangkan Paludan, tidak dapat diterima untuk bereaksi dengan kekerasan serius seperti itu. Ada baiknya polisi bertindak tegas untuk menangani para pelaku dan menjaga ketertiban. Saya harap polisi yang terluka dapat pulih dengan cepat,” tweet Morgan Johansson, Menteri Kehakiman Swedia.

“Orang-orang di balik kerusuhan dengan kekerasan tidak mewakili mereka yang tinggal di daerah itu. Sebagian besar wilayah rentan hanya menginginkan kedamaian dan ketenangan dan dapat menjalani kehidupan mereka. Adapun provokator ekstremis sayap kanan, reaksi seperti inilah yang ingin dia lihat. Tujuannya adalah untuk menghasut orang terhadap satu sama lain. Saya mendesak semua kekuatan kebaikan untuk tetap tenang dan tidak membiarkan diri mereka terprovokasi. Pemerintah terus mengikuti perkembangan,” tambahnya.

Baca Juga: Rusia sebut 1000 Marinir Ukraina menyerah di Mauripol

Politisi Denmark-Swedia Rasmus Paludan menjadi terkenal dan terkenal di Denmark melalui demonstrasi menentang Islam di daerah-daerah padat Muslim yang ditampilkan dalam daftar ghetto resmi negara itu, yang difilmkan dan dirilis sebagai video.

Selanjutnya, acara serupa diadakan di Swedia, sering kali mengakibatkan kerusuhan yang disertai kekerasan.

Demonstrasi tersebut dipandang memiliki sifat provokatif karena sering menampilkan penodaan terhadap Al-Qur'an, pusat Islam, namun dirayakan sebagai latihan kebebasan berbicara oleh Paludan dan partainya Garis Keras, yang dikenal karena sikap anti-imigrannya yang kaku.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah