PM Polandia: Google, Facebook dan Twitter harus memerangi berita palsu Ukraina

- 1 Maret 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Google - PM Polandia: Google, Facebook dan Twitter harus memerangi berita palsu Ukraina
Ilustrasi Google - PM Polandia: Google, Facebook dan Twitter harus memerangi berita palsu Ukraina /Pixabay.com/Firmbee

WartaBulukumba - Serangan militer Rusia ke Ukraina dalam invasi dahsyat telah memancing sekutu NATO lainnya untuk melakukan 'serangan balasan', setidaknya sanksi ekonomi maupun sanksi digital.

Unit Alphabet Google dan anak perusahaannya YouTube, Facebook dan Twitter sedang berupaya untuk mengatasi disinformasi terkait invasi Rusia ke Ukraina, kata perdana menteri Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia.

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Senin 28 Februari 2022, dalam sebuah surat bersama kepada kepala eksekutif empat perusahaan tertanggal 27 Februari, keempat perdana menteri mengkritik raksasa teknologi AS, mengatakan apa yang telah mereka lakukan sejauh ini tidak memadai.

Baca Juga: Presiden Ukraina setuju mengenyahkan Rusia dari 'peradaban keuangan global'

“Meskipun platform online telah melakukan upaya signifikan untuk mengatasi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintah Rusia terhadap kebenaran, mereka belum melakukan cukup banyak,” kata mereka dalam surat itu.

"Disinformasi Rusia telah ditoleransi di platform online selama bertahun-tahun; mereka sekarang menjadi aksesori untuk perang kriminal agresi yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap Ukraina dan dunia bebas."

Mereka mendesak perusahaan untuk secara proaktif menangguhkan akun yang menyangkal, memuliakan atau membenarkan perang agresi, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga: FIFA usulkan hukuman untuk Rusia, tapi tidak ada larangan

Mereka juga mendesak raksasa teknologi untuk menangguhkan akun resmi lembaga pemerintah Rusia dan Belarusia, media yang dikendalikan negara, dan akun pribadi pimpinan negara dan rekan mereka yang secara konsisten menyebarkan disinformasi tentang situasi di Ukraina.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x