WartaBulukumba - Meruyak teori konspirasi anti vaksin di berbagai saluran Telegram di Jerman.
Ditengarai saluran-saluran Telegram tersebut dikelola oleh kelompok sayap kanan dan orang-orang yang menentang pembatasan terkait COVID.
Dilasnir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Ahad 13 Februari 2022, pemerintah Jerman telah memblokir sedikitnya 64 salurannya di Jerman, Sueddeutsche Zeitung melaporkan pada hari Jumat, tanpa memberikan sumber informasi tersebut.
Baca Juga: AS tegaskan diplomasi masih terbuka untuk mengakhiri kebuntuan Ukraina dengan Rusia
Langkah itu dilakukan setelah Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman mengirim permintaan penutupan ke layanan pengiriman pesan, kata surat kabar itu.
Telegram telah dipersalahkan di Jerman karena memicu subkultur teori konspirasi anti vaksin yang semakin ganas yang bertukar berita tentang bahaya yang diduga dan mengatur protes yang tumpah menjadi kekerasan.
Surat kabar itu mengatakan saluran yang terpengaruh termasuk saluran Attila Hildmann, seorang koki selebriti vegan yang menyebarkan teori konspirasi tentang virus corona ke lebih dari 100.000 pengikut di layanan pesan tersebut.
Baca Juga: Jet tempur F-22 AS tiba di UEA setelah serangan milisi Houthi
Kementerian Dalam Negeri Jerman, yang pekan lalu mengatakan telah mengadakan pembicaraan konstruktif dengan perwakilan Telegram, tidak segera memberikan komentar atas laporan tersebut. Telegram tidak segera menanggapi permintaan komentar.