Myanmar membara dalam 'serangan diam' mengenang kudeta 1 Februari

- 1 Februari 2022, 19:00 WIB
ilustrasi demo menentang junta militer Myanmar
ilustrasi demo menentang junta militer Myanmar /Bagus Kurniawan/Gayatri Maholtra/Unsplash

Surat kabar Global New Light of Myanmar meelaporkan junta militer akan berusaha untuk mengadakan pemilu baru setelah situasinya "damai dan stabil".

Tentara juga awalnya berjanji untuk mengadakan pemungutan suara dalam waktu dua tahun, tetapi seorang juru bicara junta bulan lalu mengatakan pemungutan suara itu dijadwalkan pada Agustus 2023.

Pihak berwenang militer berusaha untuk mencegah serangan hari Selasa, menangkap lebih dari 70 orang dalam tiga hari terakhir karena mempromosikan aksi tersebut di media sosial, surat kabar Myanmar Alin yang dikelola pemerintah melaporkan.

Baca Juga: Krisis Ukraina memuncak, bakal ada pengerahan besar pasukan besar NATO

Pemilik bisnis juga diperingatkan bahwa properti mereka dapat disita jika mereka mengindahkan seruan para aktivis. Para pengunjuk rasa juga bisa menghadapi hukuman penjara yang lama.

Namun demikian, foto-foto di media sosial menunjukkan jalan-jalan yang hampir sepi di berbagai kota termasuk Yangon, Mandalay, Magway dan Myitkyina,

Di Yangon, foto-foto di halaman media sosial yang dipasang oleh penyelenggara pemogokan menunjukkan protes kecil di mana orang-orang melemparkan cat merah ke tanah.

Baca Juga: Pasukan cadangan Ukraina bersiap jika terjadi perang dengan Rusia

Demonstrasi pro-militer juga terjadi termasuk di pusat kota Tase, foto-foto yang diterbitkan oleh portal berita People Media yang pro-militer menunjukkan.

Di ibu kota, Naypyitaw, ribuan orang menghadiri rapat umum, beberapa menari dan mengangkat tinggi-tinggi foto Min Aung Hlaing, dengan spanduk yang berharap kesehatannya baik.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah