Korea Utara tembakkan dua rudal jelajah di tengah ketegangan, ada sanksi baru dari PBB

- 26 Januari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi peluncuran rudal Korea Utara -  Pencabutan moratorium nuklir, Korea Utara justru tembakkan rudal jelajah di tengah ketegangan
Ilustrasi peluncuran rudal Korea Utara - Pencabutan moratorium nuklir, Korea Utara justru tembakkan rudal jelajah di tengah ketegangan /Reuters

Korea Utara belum meluncurkan rudal balistik antarbenua atau senjata nuklir sejak 2017, tetapi mulai menguji sejumlah rudal jarak pendek setelah pembicaraan denuklirisasi terhenti setelah pertemuan puncak yang gagal dengan Amerika Serikat pada 2019.

Kesibukan tes baru-baru ini memicu dorongan AS untuk sanksi baru PBB, diikuti oleh reaksi panas dari Pyongyang.

Baca Juga: Kim Jong Un larang rakyat Korea Utara tertawa selama 11 hari

Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara melakukan peluncuran apa pun yang menggunakan teknologi balistik, tetapi bukan rudal jelajah.

China dan Rusia baru-baru ini menyerukan penghapusan larangan ekspor patung, makanan laut, dan tekstil Pyongyang, dan menaikkan batas impor minyak sulingan. 

Menteri Unifikasi Korea Selatan Lee In-young, yang bertanggung jawab atas hubungan lintas batas, mendesak Korea Utara untuk kembali ke pembicaraan, tidak meningkat lebih jauh.

Baca Juga: Penurunan berat badan Kim Jong Un hingga pandemi 'menghentikan Korea Utara impor keju'

"Sementara secara menyeluruh mempersiapkan tes tambahan, kami ingin menekankan lagi bahwa dialog dan kerja sama adalah satu-satunya cara untuk perdamaian," katanya dalam pertemuan dengan diplomat asing yang berbasis di Seoul.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno tidak mengonfirmasi tes terbaru tetapi mengatakan Tokyo akan bekerja dengan tetangga untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang diperlukan.

Lee Sang-min, seorang ahli militer di Institut Analisis Pertahanan Korea, mengatakan tembakan rudal baru-baru ini dapat ditujukan untuk membangun ketegangan geopolitik dan mungkin mendorong Amerika Serikat untuk membuat strategi baru terhadap Kim Jong Un.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah