WartaBulukumba - Situs web resmi milik militan Taliban, yang baru saja merebut kekuasaan di Afghanistan mendadak menghilang dari internet.
Sejauh ini belum jelas apakah situs web yang menghilang itu merupakan kesalahan teknis atau hal lainnya.
Selama ini milisi Taliban mengoperasikan situs web dalam lima versi secara terpisah. Kelima situs web tersebut tidak dapat dijangkau sejak Jumat.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, 21 Agustus 2021, seorang juru bicara CloudFlare (NET.N), yang mencatat daftar online sebagai memberikan perlindungan untuk situs-situs Taliban, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Peristiwa situs web Taliban yang menghilang di internet pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, Situs itu mendadak berstatus offline sejak Jumat 20 Agustus 2021.
Sejauh ini belum diketahui pasti ihwal penyebab atau pihak yang bertanggung jawab atas raibnya situs web tersebut. Pun belum ada pernyataan resmi pihak Taliban terkait status teranyar situs web mereka.
Baca Juga: Siap-siap, Pandemi akan bertransisi ke Endemi
Situs web Taliban diketahui sebelumnya memiliki perlindungan dari CloudFlare, sebuah perusahaan di San Francisco yang membantu situs web mengirimkan konten dan bertahan dari serangan siber.
Pihak CloudFlare sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi apakah mereka masih melindungi situs Taliban tersebut.
Situs Taliban memiliki lima versi dengan bahasa berbeda yaitu versi Pashto, Dari, Arab, Urdu, hingga Inggris.
Baca Juga: Bawaslu berupaya mengadvokasi kelompok rentan dalam Pemilu Serentak 2024
Gerakan Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Deobandi pendukung Pashtun yang menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001.
Kelompok Taliban dibentuk pada September 1994, mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Pakistan.
Dewan Keamanan PBB mengecam tindakan kelompok ini lantaran aksinya terhadap warga negara Iran dan Afghanistan.
Baca Juga: Prediksi, jadwal, dan link live streaming PSG vs Brest, debut Lionel Messi di Liga Prancis
Selama ini Taliban mendapat pengakuan diplomatik dari tiga negara: Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Arab Saudi, serta pemerintah Republik Chechnya Ichkeria.
Pada Mei 2021, pasukan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya mulai menarik diri dari Afganistan secara bertahap.
Pasca penarikan pasukan AS Taliban kembali melakukan serangan terhadap pemerintah Afganistan.
Baca Juga: 7 fakta menarik film Ada Apa dengan Cinta 1 dan 2
Presiden Joe Biden kembali mengerahkan sekitar 3.000 personel militer AS untuk bekerja sama dengan militer Afganistan menghadapi Taliban.
Pada 13 Agustus 2021, Taliban telah menguasai sepuluh wilayah Afganistan dalam kurun waktu enam hari.
Pada 15 Agustus 2021, pihak Taliban telah mengepung wilayah Kabul dan bernegosiasi dengan Pemerintah Afganistan terkait penyerahan kekuasaan secara damai.
Presiden Ashraf Ghani dan beberapa diplomat AS di Afganistan segera dievakuasi dan meninggalkan Afganistan.***