Tim Kesehatan Polri tangani 624 korban gempa Turki saat jumlah tewas lewati 47 ribu

22 Februari 2023, 14:06 WIB
Dampak gempa Turki, penanganannya dipuji IDI, Indonesia bisa belajar dari negara tersebut. /REUTERS/Emilie Madi

WartaBulukumba - Reruntuhan kota-kota Turki yang berdebu dan orang-orang yang duduk termangu menahan dingin di depan api unggun menyambut tim-tim penyelamat yang terus mengalir berdatangan, salah satunya Tim Kesehatan Polri dari Indonesia.

Kepolisian Negara Republik Indonesia mengirimkan Tim Kesehatan, DVI dan K-9 yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI.

Dikutip dari PMJ News pada Selasa, tim Kesehatan dan DVI Polri yang dipimpin oleh Kasubsatgas Medis & DVI Operasi Kemanusiaan Turki dan Suriah Polri Kombes Pol drg Ahmad Fauzi, MM, GDFO, Sp.OF (K) bertolak ke Turki dan tiba di Adana,Turki, Selasa, 21 Februari 2023.

Baca Juga: 90 gempa susulan terbaru mengguncang perbatasan Turki-Suriah saat korban tewas lewati 47 ribu

Setiba di Turki Tim Kesehatan Polri langsung mendirikan tenda rumah sakit lapangan di Hassa, Hatay.

RS Lapangan yang didirikan memiliki kemampuan pelayanan rawat jalan, instalasi gawat darurat dan kamar operasi untuk penanganan patah tulang dan trauma akibat bencana.

Tim Kesehatan Polri terdiri dari tim dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan perawat telah melaksanakan penanganan terhadap 624 korban bencana, dengan penyakit terbanyak yang didapati berupa infeksi pernapasan akut, nyeri otot dan penyakit kulit.

Baca Juga: Tentara Ukraina sebut tank Leopard 2 Jerman seperti Mercedes

Gempa Susulan

Belum usai duka Turki-Suriah, 90 gempa susulan kembali mengguncang perbatasan dua negara itu.

Magnitudo gempa diukur sebesar 6,3 oleh badan seismologi AS dan Eropa, dan sebesar 6,4 oleh pemantau Turki.

Itu diikuti oleh 90 gempa susulan, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), menambahkan trauma baru bagi warga Antakya yang kehilangan tempat tinggal dan tinggal di tenda akibat gempa berkekuatan 7,8 pada 6 Februari.

Baca Juga: Ngeri! Korea Utara peringatkan AS, Pasifik bakal menjadi 'jarak tembak' rudal balistik ICBM

"Bagi saya ini adalah salah satu tanda kiamat. Saya merasa kami akan mati, kami akan dikuburkan di sini," kata Murat Vural, pandai besi berusia 47 tahun, dikutip dari Reuters pada Rabu.

Enam orang tewas dalam gempa terbaru yang melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah, kata pihak berwenang pada Selasa, dua minggu setelah gempa besar menewaskan lebih dari 47.000 orang dan merusak atau menghancurkan ratusan ribu rumah.

Gempa hari Senin, yang terjadi tepat ketika pekerjaan penyelamatan dari gempa dahsyat pertama mereda, berpusat di dekat kota Turki Antakya dan dirasakan di Suriah, Mesir, dan Lebanon.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler