Bintang tenis China Peng Shuai bantah pernah menuduh seseorang lakukan pelecehan seksual

7 Februari 2022, 17:00 WIB
Bintang tenis China, Peng Shuai /Reuters/Edgar Su/

WartaBulukumba - Postingan yang menggegerkan dunia dari si bintang tenis China Peng Shuai memasuki pusaran baru.

Teranyar Peng Shuai telah membantah bahwa dia pernah menuduh siapa pun melakukan kekerasan seksual.

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Senin 7 Februari 2022, Peng Shuai mengakui bahwa dirinya telah menghapus postingan tersebut pada November 2021 lalu. 

Baca Juga: Viral tren The Picture NASA Took on My Birthday, begini cara membuatnya

Peng Shuai menyedot perhatian global ketika dia muncul dalam postingan di media sosial bahwa mantan wakil perdana menteri Tiongkok, Zhang Gaoli, telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya di masa lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Prancis L'Equipe di sebuah hotel di Beijing, Peng Shuai membantah dia telah membuat tuduhan seperti itu.

"Dalam teks yang bisa kami lihat di Eropa, Anda menuduh seseorang melakukan kekerasan seksual. Apa yang sebenarnya Anda tulis? Kami tidak mengerti," tanya surat kabar itu.

Baca Juga: Tanpa rincian jelas, Vladimir Putin perintahkan untuk melarang konten internet 'beracun'

"Serangan seksual? Saya tidak pernah mengatakan ada orang yang menyerang saya secara seksual dengan cara apa pun," kata Peng, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dalam postingannya yang sekarang telah dihapus di Weibo yang mirip Twitter di China, Peng telah menulis "mengapa Anda membawa saya ke rumah Anda dan memaksa saya untuk berhubungan dengan Anda?".

Meskipun dia juga menggambarkan hubungan dengan Zhang sebagai hubungan yang terputus-putus.

Baca Juga: Selain Aung San Suu Kyi, inilah empat tokoh terkuat yang ditahan junta militer Myanmar

Diskusi tentang skandal tersebut telah sangat disensor di dunia maya yang dikontrol ketat China dan pencarian nama Peng di Weibo tidak menunjukkan hasil pencarian terbaru.

Peng Shuai belum memperbarui akun Weibo-nya sejak postingan tersebut dihapus.***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler