WartaBulukumba.Com - Makassar dalam ruang pendidikan benar-benar sedang didera pungli? Aromanya kian tajam setelah sejumlah aduan masuk ke Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GERMAK).
Sejumlah aduan tersebut datang dari orang tua murid di berbagai sekolah terkait PPDB, khususnya paket seragam sekolah.
Koordinator GERMAK, Andi Syukri Majalengka menjelaskan, berbagai aduan dari masyarakat terkait PPDB, khususnya paket seragam sekolah yang sampai saat ini, masih banyak siswa/siswi di berbagai sekolah baik di Makassar maupun di luar Makassar, belum selesai.
Baca Juga: Gonjang-ganjing kasus dugaan pungli di SMUN 23 Makassar: Koordinator FAKK mengaku mendapat teror
"Jadi, banyak oknum yang menjadikan seragam sekolah sebagai lahan bisnis," terang Andi Syukri Majalengka alias ASM saat ditemui media ini pada Kamis, 21 September 2023.
Ia melanjutkan, banyak orang tua murid dari berbagai sekolah mengadu karena sebagian belum mendapatkan seragam sekolah.
ASM, panggilan karib Andi Syukri Majalengka lebih jauh menjelaskan, umumnya keluhan orang tua/wali murid mengeluhkan terlambatnya atribut, termasuk perlengkapan sekolah, lambang lokasi, seragam meliputi, baju batik, celana, baju olahraga dibagikan kepada siswa. Padahal, kata ASM, pembayarannya sudah lama lunas, yakni awal masuk sekolah sekitar bulan Juli 2023 lalu.