Network
WartaBulukumba - Polri bergerak dan menuai ragam respon dari publik terkait penangkapan terhadap Muhammad Kace dan Ustadz Yahya Waloni.
Keduanya ditangkap berdasarkan beberapa laporan dugaan penistaan agama dan masuk wilayah SARA.
Mengutip Seputartangsel.pikiran-rakyat.com, Kamis 26 Agustus 2021, Dirsiber Bareskrim Polri, Brigjen Asep Edi Suheri menjelaskan bahwa Ustadz yahya Waloni ditangkap oleh Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim di Cibubur pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Baca Juga: Ilmuwan Wuhan peringatkan warga dunia: Ada varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya
Sehari sebelumnya, Muhammad Kace diringkus Bareskrim Polri di tempat persembunyiannya yang berlokasi di Badung, Bali sekitar pukul 19.30 WITA.
Dikutip dari Potensibadung.pikiran-rakyat.com, Rabu 25 Agustus 2021, Muhammad Kace ditangkap di salah satu rumah di kawasan Dalung, Kuta Utaran oleh pihak Cyber Mabes Polri pada Rabu 25 2021.
Muannas Alaidid memberikan reaksi terhadap penangkapan Ustadz yahya Waloni. Menurut dia, Polri telah menunjukkan sikap netral.
"Alhamdulilah. Yahya waloni ditangkap bukti polri netral," kicau Muannas Alaidid, melalui akun Twitter @muannas_alaidid.
Baca Juga: Bung Karno dan Burung Garuda pada uang logam pecahan Rp25 ribu da Rp500 ribu edisi khusus BI
Sebelumnya, Ustadz Yahya Waloni dilaporkan oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme setelah ceramahnya beredar di berbagai platform media sosial.
