WartaBulukumba.Com - Monkey D. Luffy, sang pahlawan tak kenal lelah, berdiri di puncak tebing, sosoknya yang kuat tercermin dalam bayangan malam. Matanya memancarkan sinar seolah-olah menantang kegelapan yang berada di depannya.
Di hadapannya, Admiral Kizaru Borsalino, sosok yang dikenal dengan kemampuan kecepatannya yang luar biasa, siap menghadapi Luffy dengan tenang.
Keduanya, seperti dua meteor yang menuju bumi untuk bertabrakan, menciptakan aura ketegangan yang begitu kuat, seakan-akan seluruh alam semesta memegang napasnya. Suasana ini, begitu mendalam dan memikat, seakan-akan diabadikan dalam lukisan abstrak alam yang penuh dengan perjuangan dan keberanian.
Baca Juga: Sinopsis film 'The Eight Hundred': Kisah nyata berlatar invasi Jepang ke Shanghai
Kapal perang Marinir telah hancur
Di tempat lain, Brook dan Lilith menggerakkan Thousand Sunny menuju pintu belakang dengan cara mencairkan awan.
Zoro masih bertarung dengan Lucci di suatu tempat, dan Jinbei pun menuju ke pertempuran mereka. Ketika Sanji kembali ke Vegapunk, Kizaru muncul dan menghancurkan Roket Vakum.
Sementara itu, Bonney dan Kuma jatuh, dan Saturnus memberikan perintah kepada para Pacifistas untuk mengejar keduanya. Bagian akhir dari bab ini menunjukkan bahwa kapal perang Marinir yang dikirim oleh Saturnus untuk menghancurkan kapal evakuasi Egghead telah hancur.
Baca Juga: Berani nonton? Review film horor terbaru 2024 'Trinil: Kembalikan Tubuhku'
Sebelumnya, Kuma melancarkan serangan ke arah Saturnus, tetapi sang musuh cepat pulih. Saat Kuma hendak membalas, Sanji dan Franky tiba tepat waktu untuk menyelamatkannya.