Kasus Alec Baldwin menembak dengan peluru tajam bukanlah yang pertama dalam sejarah syuting film

23 Oktober 2021, 18:07 WIB
Aktor kenamaan Alec Baldwin secara tak sengaja menembak mati Halyna Hutchins, salah seorang sinematografer film dan melukai sutradara Joel Souza. /(Foto: Instagram/@alecbaldwininsta)

WartaBulukumba - Sekali menarik pelatuk pistol, peluru tajam yang telanjur meluncur itu tak bisa di-cancel.

Alec Baldwin mengaku tidak tahu sama sekali bahwa pistol properti yang digunakannya berisi peluru tajam.

Penyesalan dan duka pun menyampir pada aktor senior Amerika Serikat itu.

Baca Juga: Sederet fakta menarik Findi Juara Bintang Pantura 6 Indosiar, salah satunya adalah ayahnya pemulung

Kepada petugas kepolisian yang menyelidiki kasus tersebut, Alec Baldwin mengungkapkan penyesalannya dengan apa yang sudah terjadi, khususnya kepada keluarga korban.

Dikutip dari Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com yang melansir Reuters, Sabtu 23 Oktober 2021, bintang Hollywood itu mengatakan pada hari Jumat bahwa "hatinya hancur" setelah dia secara fatal menembak seorang sinematografer dengan senjata properti.

Saat itu Alec Baldwin diberikan senjata properti oleh asisten sutradara. Pada saat adegan latihan, Alec Baldwin menembakkan pistol, dan mengenai Halyna Hutchins di dada, serta sutradara film di bahu.

Baca Juga: Sah! Menantu Bill Gates adalah atlet berkuda Mesir

Melalui media sosial Twitter, Baldwin menuliskan pesan terkait insiden terebut. Ia mencuitkan ungkapan perasaan yang sangat sedih dan bersalah.

"Tidak ada kata-kata untuk menyampaikan keterkejutan dan kesedihan saya mengenai kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Halyna Hutchins, seorang istri, ibu, dan rekan kerja kami yang sangat kami kagumi," tulis Baldwin pada 22 Oktober 2021.

"Hatiku hancur untuk suaminya, putra mereka, dan semua yang mengenal dan mencintai Halyna," imbuhnya.

Baca Juga: 7 fakta menarik dan unik Iko Uwais, eks supir truk hingga fobia terhadap kerupuk!

Dalam insiden ini, sutradara film Joel Souza yang berusia 48 tahun juga menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Produksi film "Rust" berlatar belakang abad ke-19 di mana Baldwin menjadi pemeran utama telah ditangguhkan.

Alec Baldwin juga mengatakan dia sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan polisi, ketika petugas penegak hukum melayangkan surat perintah penggeledahan, dan muncul laporan tentang kondisi kerja yang diduga berbahaya di lokasi syuting.

Baca Juga: John Lydon hampir menangis menyibak 45 tahun pernikahannya

Ia secara sukarela juga memberikan pernyataan tentang insiden penembakan tersebut di kantor sheriff.

 

Halyna Hutchins, yang berusia 42 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Universitas Meksiko dengan helikopter. Namun naas, ia kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Dikutip dari Cirebon.pikiran-rakyat.com yang melansir Aljazeera, Sabtu, pihak berwenang memastikan bahwa sinematografer bernama Halyana Hutchins tewas, sementara sutradara Joel Souza terluka dalam insiden di lokasi syuting film Rust.

Baca Juga: Perjalanan karir Jun Ji Hyun, ibu dua anak yang menjadi artis termahal Korea Selatan 2021

Polisi mengatakan insiden itu terjadi pada Kamis, 21 Oktober 2021 di lokasi syuting film Rust di Bonanza Creek Ranch.

Lokasi syuting tersebut terletak di selatan Santa Fe, ibu kota negara bagian New Mexico.

 

Polisi menambahkan kalau hingga saat ini tidak ada dakwaan yang diajukan terkait insiden tersebut.

Baca Juga: Jejak Charlie Watts drummer Rolling Stones, perjuangannya sangat keras melawan drugs

Meski begitu polisi tetap melakukan penyelidikan terhadap insiden penembakan di lokasi syuting Rust.

Menurut pihak berwenang, Hutchins diangkut dengan helikopter ke Rumah Sakit Universitas New Mexico, di mana dia dinyatakan meninggal.

Sementara Souza dibawa dengan ambulans ke pusat Medis Regional Christus St Vincent untuk menjalani perawatan atas luka-lukanya.

Walaupun begitu, tidak diketahui seberapa serius cedera yang dialami Souza.

Baca Juga: 7 fakta menarik Park Shin-hye, kisah ditampar 30 kali hingga hubungannya dengan Choi Tae Joon

Tetapi, aktris Frances Fisher pada hari Jumat, 22 Oktober 2021 melalui akun media sosialnya mengatakan kalau Souza sudah keluar dari rumah sakit.

Seorang juru bicara Baldwin mengatakan ada kecelakaan di lokasi syuting yang melibatkan kesalahan penembakan senjata prop.

Juru bicara sheriff Santa Fe Juan Rios mengungkapkan kalau Alec Baldwin sebelumnya telah diwawancarai oleh detektif.

“Dia memberikan pernyataan dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Dia datang secara sukarela dan dia meninggalkan gedung setelah dia menyelesaikan wawancaranya,” katanya.

“Tidak ada dakwaan yang diajukan dan tidak ada penangkapan yang dilakukan,” sambung Juan.

Disebutkan kalau Alec Baldwin terlihat keluar dan dibebaskan dari kantor polisi sambil menangis tetapi tidak banyak berkomentar apa-apa.

Alec Baldwin melalui akun media sosial pribadinya mengungkapkan bahwa dirinya sangat sedih dan begitu terkejut soal insiden atau kecelakaan tragis yang menewaskan Halyna Hutchins.

“Tidak ada kata-kata yang bisa mewakili keterkejutan dan kesedihan saya mengenai kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Halyna Hutchins, seorang istri, ibu, dan rekan kerja kami yang sangat dikagumi,” kata Alec Baldwin.

Dia juga menambahkan kalau dirinya sudah dekat dengan keluarga dari Halyna Hutchins, karena itu hatinya terasa sangat hancur.

“Saya dekat dengan suaminya, dan menawarkan dukungan saya kepadanya dan keluarganya. Hati saya hancur untuk suaminya, putra mereka, dan semua orang yang mengenal dan mencintai Halyna,” kata Alec Baldwin.

Kasus kecelakaan dalam syuting film bukan pertama kali terjadi.

Dikutip dari Kalbarterkini.pikiran-rakyat.com yang melansir ABC 7 News, Sabtu, insiden ini mengingatkan kembali kematian aktor Brandon Lee pada 1993 yang merupakan putra dari legenda film Bruce Lee.

Saat itu Brandon Lee ditembak dan terbunuh oleh peluru dari senjata properti dalam syuting film The Crow.

Senjata yang digunakan dalam pembuatan film terkadang adalah senjata nyata yang dapat menembakkan peluru atau peluru kosong, yang merupakan bubuk mesiu yang menghasilkan kilatan dan ledakan tetapi tidak ada proyektil yang mematikan.

Namun, bahkan blanko dapat mengeluarkan gas panas dan kertas atau gumpalan plastik dari laras yang dapat mematikan dari jarak dekat. Itu terbukti dalam kasus kematian seorang aktor pada tahun 1984.

Protokol keamanan senjata di lokasi syuting di Amerika Serikat telah meningkat sejak saat itu, kata Steven Hall, direktur fotografi veteran di Inggris. Namun dia mengatakan salah satu posisi paling berisiko adalah di belakang kamera karena orang itu berada di garis tembak dalam adegan di mana seorang aktor tampak menodongkan pistol ke penonton.

 

Pada tahun 1984, aktor Jon-Erik Hexum meninggal setelah menembak dirinya sendiri di kepala dengan pistol kosong saat berpura-pura bermain rolet Rusia dengan Magnum .44 di lokasi syuting serial televisi "Cover Up."

Pada tahun 2015, seorang aktor yang mengadakan baku tembak bersejarah di Tombstone, Arizona, ditembak dan terluka dengan peluru langsung selama pertunjukan yang seharusnya menggunakan peluru kosong.

Di Hill City, South Dakota, sebuah kota wisata yang menciptakan kembali pengalaman Old West, tiga penonton terluka pada tahun 2011 ketika seorang re-enactor menembakkan peluru sungguhan, bukan peluru kosong.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler