WartaBulukumba.Com - Pagi beranjak dengan ayunan angin cukup dingin dan sesekali rintik menggoda dari hujan. Tim Dana Mitra Tani (DMT) menjelajahi tiga desa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Di balik hijau lebat di beberapa lekuk tanah Bulukumba, kisah-kisah pengharapan dan perjuangan teranyam rapi. Bukan hanya tentang keindahan alam, tapi juga tentang sosok-sosok yang menjadi pelindung serta penggerak roda ekonomi lokal.
Tim DMT melakukan kegiatan monitoring ke petani aren yang dilaksanakan di tiga desa sekaligus, yakni Desa Bonto Lohe dan Desa Bonto Matene di Kecamatan Rilau Ale, dan Desa Sapobonto di Kecamatan Bulukumpa.
Pelestarian bambu petung
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan dan pendampingan komunitas penghasil gula aren melalui badan usaha koperasi untuk mendukung pemulihan dan perlindungan ekosistem DAS Balangtieng.
Program tersebut dijalankan oleh DMT dengan dukungan dari GEF SGP Indonesia, Yayasan Bina Usaha Lingkungan, Balang Institute, dan UNDP.
Monitoring tidak hanya fokus pada produksi gula aren, tapi juga pada pelestarian bambu petung—pohon yang menjulang tinggi dengan seribu manfaat.
Pada Kamis pagi, 25 April 2024, keramahan alam dan penduduk Desa Sapobonto, salah satu dari tiga desa, menyambut Tim DMT. Langkah kaki para petani dan tim DMT berpadu dalam ritme.