Network
WartaBulukumba.Com - Snack Lauk Teteka dari Bulukumba sukses menembus Jepang melalui Shopee. Dimulai dari balik hijau lebat pepohonan dan gemercik alam di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, sejak lama menjalar-jalar harta karun bernama ubi jalar. Tanaman yang sederhana ini, berakar dalam kesuburan tanah dan budaya lokal, menjadi lebih dari sekadar pangan.
Di tengah keasrian alam Bulukumba, ubi jalar bukan hanya tanaman biasa, melainkan sebuah simbol kekuatan dan ketahanan. Ia adalah simbol keuletan dan inovasi yang mengubah wajah kuliner tradisional menjadi kreasi yang memukau selera dunia.
Kaya akan kolin, serat, kalium, dan karotin, ubi jalar Bulukumba tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memberi nutrisi. Tanaman palawija ini menjadi pilihan utama petani setempat, bukan hanya karena nilai gizinya yang tinggi, tapi juga karena kemudahan budidayanya.
Baca Juga: Harmoni hijau dan manis di DAS Balangtieng: Kisah Dana Mitra Tani dan petani gula aren di Bulukumba
A'MA Product: Inovasi dari Hati
A'MA Product, sebuah UMKM di Dusun Samaturu'e, Desa Taccorong, telah mengubah cara pandang terhadap ubi jalar.
Di bawah kepemimpinan Nurlindah, ubi jalar yang biasanya hanya direbus, bertransformasi menjadi kreasi kuliner yang kaya rasa.
Inovasi mereka, "Snack Lauk Teteka", adalah perpaduan ubi jalar dengan ikan teri, tempe, dan kacang. Makanan ini tidak hanya menjadi camilan tetapi juga lauk yang sempurna untuk berbagai kesempatan.
Baca Juga: DAS Balangtieng, para 'penjaga nektar bumi' dan Dana Mitra Tani Bulukumba
Menembus Pasar Jepang
Apa yang dimulai sebagai usaha lokal kini telah mencapai pasar internasional. Snack Lauk Teteka kini tersedia di Shopee dan telah menembus pasar global, termasuk Jepang. Inilah bukti nyata dari keberhasilan sebuah inovasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga membawa kebanggaan bagi Bulukumba.
Kisah A'MA Product dan ubi jalar Bulukumba bukan hanya tentang pertanian atau kuliner. Ini adalah cerita tentang bagaimana inovasi, ketekunan, dan keberanian dapat mengubah sesuatu yang sederhana menjadi luar biasa. Mereka tidak hanya memberi kontribusi ekonomi kepada petani lokal tetapi juga mengangkat nama Bulukumba di panggung internasional.
Dengan produk yang tahan lama dan bebas pengawet, Nurlindah dan timnya telah menunjukkan bagaimana usaha kecil bisa berdampak besar. Kesuksesan mereka di Jepang, sebuah negara dengan standar makanan yang tinggi, adalah bukti dari kualitas dan keunikan produk mereka.
Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Nurlindah tetap fokus pada inovasi dan pengembangan produk. Ini memberikan inspirasi bagi banyak wanita dan pengusaha muda bahwa dengan semangat dan inovasi, tidak ada batas untuk apa yang bisa dicapai.
Kisah Nurlindah dan ubi jalar Bulukumba adalah contoh sempurna dari bagaimana sumber daya lokal, ketika dikelola dengan inovasi dan visi yang tepat, dapat mencapai kesuksesan global. Ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, keajaiban bisa tercipta dari hal-hal yang paling sederhana.***(Israwaty Samad)
