WartaBulukumba.Com - Di balik hijaunya dedaunan yang merayap, di bawah langit Kabupaten Bulukumba, di kebun-kebun aren yang mendiami DAS Balangtieng, niscaya kita bisa dengan mudah menemukan kisah Sri Puswandi, seorang petani yang tidak hanya mengolah tanah tetapi juga menanam benih perubahan.
Seperti aren yang tegar berdiri, Sri Puswandi dan rekan-rekannya telah lama menyemai pertanian ramah lingkungan. Pada tahun 2022, sebanyak 25 petani bersatu padu membentuk Dana Mitra Tani (DMT), sebuah organisasi yang menjadi cerminan dari semangat kolektif mereka.
Perjalanan DMT dimulai di bulan Agustus 2022, saat Sri Puswandi atau yang akrab disapa "Bung Wandi" terpilih menjadi ketua. Dengan dukungan dari 100 petani dari lima desa, DMT mengambil langkah pertamanya. 100 orang petani laki-laki dan petani perempuan tersebut berasal dari Desa Bonto Haru, Desa Bonto Matene, Desa Salassae, dan Desa Jojjolo.
Mobilisasi modal internal jaringan petani
Visinya jelas: membawa pembangunan SDM, memperkuat kerjasama, dan memelihara kelestarian alam. Modal yang mereka mobilisasi tidak hanya uang, tetapi juga pengetahuan, tenaga kerja, peralatan, dan yang terpenting, lahan.
Visi DMT mencakup pembangunan SDM keluarga tani, penguatan kelompok usaha bersama keluarga tani, serta integrasi kegiatan pertanian dan pelestarian sumber daya alam sebagai respons terhadap perubahan iklim global.
DMT memiliki misi kuat dalam memobilisasi modal internal jaringan petani. Modal ini melibatkan pendanaan, pengetahuan, tenaga kerja, peralatan, dan lahan. Harapannya, modal ini dapat mendukung usaha ekonomi keluarga tani berbasis pertanian berkelanjutan.
Program-program DMT
DMT kini menjalankan beberapa program signifikan. Pertama, mereka memberikan pendampingan kepada petani gula aren di Kawasan DAS Balangtieng, dengan dukungan dari UNDP dan GEF-SGP Indonesia, Yayasan Bina Usaha Lingkungan.
Selain itu, DMT sedang mengembangkan Kawasan Pendidikan Lembah Kantang di Desa Bonto Haru dan Salassae. DMT juga tengah mempersiapkan pendampingan untuk pembangunan koperasi peternak sapi dan koperasi padi organik di wilayah Bulukumba.
Dengan langkah-langkah ini, DMT berharap dapat menciptakan kelompok usaha yang tumbuh dan saling mendukung satu sama lain.
Baca Juga: DAS Balangtieng, para 'penjaga nektar bumi' dan Dana Mitra Tani Bulukumba
Pengembangan SDM dan pelestarian lingkungan
Sri Puswandi mengemukakan, pihaknya tidak hanya berfokus pada keberlanjutan ekonomi keluarga tani.
"Inisiatif kami tidak hanya berfokus pada keberlanjutan ekonomi keluarga tani, tetapi juga memperhatikan dampak positif terhadap pengembangan SDM, dan pelestarian lingkungan," tutur Sri Puswandi dalam bincang-bincang dengan WartaBulukumba.Com pada Senin, 5 Februari 2024.
DMT telah menjalankan program-program penting. Mereka tidak hanya membantu petani gula aren di DAS Balangtieng, tetapi juga mengembangkan Kawasan Pendidikan Lembah Kantang, sebuah inisiatif pendidikan yang inovatif. Selain itu, DMT juga fokus pada pembangunan koperasi peternak sapi dan padi organik, langkah penting untuk memastikan keberlanjutan usaha petani.
Langkah-langkah yang diambil DMT bukan hanya membawa kemajuan ekonomi, tetapi juga memperkuat aspek sosial dan lingkungan. Harapan mereka adalah menciptakan kelompok usaha yang saling mendukung, berdampak positif pada pengembangan SDM, dan pelestarian lingkungan.
Kisah Sri Puswandi dan DMT adalah cerminan dari kekuatan komunitas dalam menghadapi tantangan masa kini. Mereka bukan hanya petani, tetapi juga pahlawan lingkungan yang memberikan inspirasi bagi kita semua.***