Network
WartaBulukumba - Begitu melangkah masuk, suasana yang berbeda langsung menyambut dengan hangat. Aroma kopi yang menggoda bergelayut di udara, menggugah selera dan menyapa indera penciuman. Di sekeliling ruangan, terpajang dekorasi yang menghadirkan nuansa budaya Bulukumba yang kental.
Dinding-dinding kedai kopi dipenuhi dengan aksesori bernuansa pemandangan alam dan tarian khas daerah Bulukumba. Meja-meja kayu dipahat indah dengan motif anyaman dan ukiran khas Bugis-Makassar. Di sudut ruangan, sebuah rak dipenuhi dengan kerajinan tangan lokal, seperti anyaman bambu dan miniatur perahu Pinisi.
Musik tradisional mengalun lembut dari sudut ruangan, menciptakan suasana yang menenangkan. Para pengunjung duduk dengan santai, menikmati secangkir kopi sambil mengobrol hangat. Barista yang bersemangat dengan baju hitam khas Kajang Bulukumba menyajikan minuman dengan kepiawaian yang terampil.
Menu di kedai kopi ini juga memiliki sentuhan budaya. Selain kopi, tersedia juga variasi minuman dengan tambahan rempah-rempah tradisional seperti kapulaga dan kayu manis. Para pengunjung dapat memilih kue-kue tradisional lokal yang disajikan sebagai pendamping sempurna.
Tidak hanya itu, di pojok ruangan terdapat rak buku yang berisi koleksi literatur lokal, baik puisi, cerita pendek, maupun buku-buku sejarah Bulukumba. Ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menelusuri dan mengenal lebih dalam kekayaan budaya daerah mereka sambil menikmati secangkir kopi hangat.
Tunggu dulu, itu hanya narasi fiksional. Namun ketika datang dengan seabrek kreativitas dan inovasi sesungguhnya generasi muda di Kabupaten Bulukumba dapat menciptakan tempat-tempat yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyampaikan cerita, warisan dan segala potensi Bulukumba kepada dunia luar.
