Ukraina luncurkan uang kertas baru untuk 'peringatan setahun invasi Rusia'

- 24 Februari 2023, 15:24 WIB
Tentara Ukraina menembakkan senjata anti-pesawat ke posisi dekat Bakhmut di wilayah Donetsk Ukraina pada 4 Februari. Rusia mengklaim telah merebut sebuah desa dekat Bakhmut pada hari Senin, 13 Februari 2023.
Tentara Ukraina menembakkan senjata anti-pesawat ke posisi dekat Bakhmut di wilayah Donetsk Ukraina pada 4 Februari. Rusia mengklaim telah merebut sebuah desa dekat Bakhmut pada hari Senin, 13 Februari 2023. /UPI/Sergey Shestak/EPA-EFE

WartaBulukumba - Sebuah edisi uang kertas baru diluncurkan Ukraina untuk  menandai malam-malam mencekam dan reruntuhan, ledakan dan serangan, serta pertempuran yang nyaris tanpa jeda.

Seruan Presiden Zelenskiy kepada Barat untuk memasok senjata lebih banyak dan lebih cepat juga mengiringi edisi 'serangan' Ukraina dari amunisi ekonomi mereka.

Bukan peluru artileri, saat kecamuk perang tidak memmberikan isyarat untuk berhenti, Bank sentral Ukraina meluncurkan uang kertas baru.

Baca Juga: Rusia: Jika AS setop kirim senjata ke Ukraina maka perang akan berakhir

Dikutip dari Zeenews India pada Jumat, 24 Februari 2023, Satu sisi uang kertas baru memuat gambar tiga tentara Ukraina sedang mengibarkan bendera nasional dengan penuh semangat.

Sisi lain dari uang kertas 20-hryvnia menampilkan gambar dua tangan yang diikat dengan selotip, sebuah kiasan yang jelas untuk dugaan kejahatan perang yang dituduhkan Kyiv oleh pasukan Rusia di Ukraina.

"Untuk menandai peringatan perang, kami memutuskan untuk meluncurkan uang kertas peringatan yang akan menggambarkan pada selembar kertas kecil satu tahun emosi, pola, konten, dan hal-hal ikonik," kata Gubernur Bank Nasional Ukraina Andriy Pyshnyi, dikutip dari Zeenews.india pada Jumat.

Baca Juga: Mulai 2035 hanya akan dijual mobil listrik di Eropa, ramah lingkungan versus pengurangan pekerja otomotif

Bank sentral telah bekerja keras sejak invasi besar-besaran pada 24 Februari tahun lalu untuk menjaga ekonomi tetap bertahan dan menjaga stabilitas negeri itu.

Rusia terus merangsek, Ukraina 'menjerit' kepada Barat ihwal bantuan senjata.

Manakala tak ada senjata mengalir untuk pasukan Ukraina maka mungkinkah perang akan berhenti?

Baca Juga: Tentara Ukraina sebut tank Leopard 2 Jerman seperti Mercedes

 

Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, melontarkan pernyataan menarik soal itu.

"Jika Amerika Serikat (AS) berhenti memasok senjata ke Kyiv, maka perang di Ukraina akan berakhir," kata Dmitry Medvedev pada Rabu, dikutip dari Anadolu Agency pada Jumat.

Medvedev mengatakan di Telegram bahwa Putin mengumumkan keputusan yang telah lama tertunda untuk menangguhkan partisipasi Rusia dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (START), sementara Biden berbicara tentang rakyat Rusia di depan kerumunan orang Polandia.

Baca Juga: Google mem-PHK 12.000 karyawan! Ini penyebabnya

 

Medvedev juga mengatakan bahwa Rusia yang menjauh dari perjanjian START Baru akan memiliki gaung yang sangat besar di seluruh dunia pada umumnya dan di AS pada khususnya.

Soal bantuan senjata juga diungkapkan pihak China, bahwa mengirim senjata ke Ukraina tidak akan membawa perdamaian.

Hal itu untuk menanggapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang bersumpah untuk terus berjuang menjelang peringatan satu tahun perang tersebut karena negara-negara Barat berjanji untuk mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.

 

China telah mengatakan kepada PBB bahwa satu tahun memasuki perang Ukraina, "fakta brutal menawarkan banyak bukti bahwa pengiriman senjata tidak akan membawa perdamaian".***

 

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah