Sebelum Terlambat Emmanuel Macron Harus Minta Maaf Kepada Umat Islam

- 28 Oktober 2020, 21:04 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. *
Presiden Prancis Emmanuel Macron. * /AFP/Ludovic Marin/Pool/

BERITABULUKUMBA.COM - Api permusuhan terhadap umat Islam telah terlanjur disulut oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Imbasnya ia diprotes di mana-mana lantaran pernyataannya dianggap memojokkan Islam. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menilai wajar jika umat Islam bereaksi keras. 

"Bagi umat Islam kalau ada orang yang menghina agamanya dan merendahkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam apalagi dia seorang presiden maka umat Islam tentu tidak akan tinggal diam. Berbagai reaksi tentu akan terjadi," kata Anwar lewat keterangan tertulis, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Bos Samsung Meninggal Dunia, Warisannya Ratusan Triliun

Menurut Anwar, dalam melihat setiap masalah yang terkait dengan umat Islam, dunia berlaku tidak adil dan tidak jujur. Sebab, katanya, mereka hanya melihat apa yang terjadi dan tidak mau mencari apa yang telah menjadi penyebab. 

"Kalau ada umat Islam yang melakukan tindak kekerasan maka jangan hanya mereka yang disalahkan tapi yang harus lebih disalahkan lagi adalah orang yang telah memantik reaksi dari umat Islam tersebut," ujar Anwar.

Semuanya, kata dia, merupakan reaksi terhadap perlakuan tidak baik yang telah dilakukan oleh pihak lain kepada mereka yang menyakiti hati mereka.

Baca Juga: Ribuan Rekannya Tewas dan Terluka, Pasukan Armenia Menolak Ikut Perang

"Seperti yang dilakukan oleh Majalah Charlie Hebdo dan Presiden Prancis tersebut. Oleh karena itu, kalau dunia ingin tenang dan damai, maka jangan ada di antara kita yang menghina dan merendahkan orang lain dan agama serta keyakinannya atas dasar apa pun," kata dia.

Untuk itu dia menuntut agar Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga: Google Bantu Pemilih AS Temukan TPS Terdekat

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah