Desingan angin lembut menerbangkan rambut saat melihat rumah panggung yang anggun, menjulang dengan megah. Sinar matahari menembus celah-celah daun kelapa, menciptakan bayangan-bayangan yang menari-nari di tanah. Dalam diamnya, alam menciptakan sebuah simfoni.
Kita harus hati-hati jika akan turun ke area ini. Terlebih lagi ke tepi sungai yang tenang.
Awan-awan bermain-main di langit biru. Sungai Bijawang mengalir dengan lemah lembut, sebagai saksi bisu dari cerita yang terjalin di sekelilingnya.
Melalui goresan-goresan warna yang gemilang, ia mengungkapkan kegembiraan dan kesederhanaan. Pohon kelapa menjulang gagah, memberikan perlindungan bagi penduduk setempat. Sawah-sawah hijau terhampar dengan lembut, mengisi pikiran dengan ketenangan.
Di balik keindahan visual ini, ada juga aroma yang menggoda dan merayu. Harumnya udara yang segar, bercampur dengan keharuman bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar. Seperti sebuah ciuman lembut dari alam, aroma itu memikat.
Bulukumba, sebuah potret indah di ujung Timur. Dalam harmoni dan kesederhanaannya, desa ini menawarkan pelukan hangat bagi siapa pun yang berani menyelami keajaiban alam yang tiada tara. Dari seberang Sungai Bijawang, seperti menghadap sebuah lukisan yang hidup.***