WartaBulukumba - Memotret Bulukumba di muara Sungai Lembang menjelang senja, kehidupan masyarakat pesisir terlihat menyatu dengan alam.
Saat senja melangkah perlahan ke hadapan, lanskap langit Bulukumba berubah menjadi lukisan yang menggetarkan. Ada bulan di sana. mulai memancar dari balik awan, merayap perlahan ke segala penjuru. Dibalut dalam kerindangan memikat dari pohon-pohon kelapa yang menjulang gagah.
Di bawah rimbunnya pepohonan, beberapa rumah penduduk sederhana berdiri dalam tabah, menjadi saksi bisu dari kehidupan yang bersahaja.
Atap-atap seng mereka memantulkan sinar senja, menciptakan gambaran kehangatan dan kebersamaan. Sederet perahu berbaris dengan anggun, di tepi sungai. Mereka tertambat namun seolah berlayar dengan harapan di atas tangisan ombak yang lembut.
Pemandangan suasana dan panorama itu tertangkap pada sebuah karya fotografi jurnalis WartaBulukumba.com, Muhlis Uno. Pengambilan gambar dilakukan pada Selasa, 6 Juni 2023.
Saat langit semakin gelap, cahaya temaram menggantikan kehangatan senja. Diiringi oleh keriuhan anak-anak yang riang bermain di tepi sungai, senja mengaburkan batas antara langit dan air.
Baca Juga: Menghirup Bulukumba dari Desa Salassae: Gerakan pertanian alami penuh cinta di alam permai
Inilah muara Sungai Lembang, tempat di mana alam dan kehidupan manusia saling berdampingan dengan harmoni.
Di sini, waktu berhenti sejenak, membiarkan kita menghirup keindahan yang tak terduga.
Dalam keheningan senja, kita bisa belajar untuk menghargai kehidupan sederhana masyarakat pesisir Bulukumba dan menyelami pesona yang tersembunyi di setiap sudut.***