Baca Juga: Sebentuk cinta di Bulukumba; sedekah handphone, Tomy Satria Yulianto dan Relawan Sosial Mandiri
"Sebaiknya dilakukan selagi dia masih hidup," kata Andhika.
Menurut Andhika, terbetik ide agar Ceny Kasim diberangkatkan umrah ke tanah suci Mekah.
"Ide ini bukan keinginannya. Ide pemberangkatan ke Mekah untuk umrah sebagai hadiah atas kebaikannya, adalah inisiatif adik-adiknya di Relawan Sosial Mandiri," bebernya.
Baca Juga: Kisah pilu lelaki renta sebatang kara di Kota Bulukumba yang tinggal di trotoar
Kesaksian Andhika lalu menghamparkan sosok Ceny Kasim sebagaimana yang dilihatnya selama ini.
"Dia menjadi relawan bukan untuk membesarkan namanya. Ceny hanya seorang Ibu rumah tangga dengan problematika hidupnya sendiri, seperti orang kebanyakan. Bukan tokoh atau orang penting. Dia menjadi relawan, mengajak banyak orang berhimpun dan mendidiknya lalu menjadi relawan juga, bahkan melampaui dirinya, mengurusi dhuafa, baik hidup maupun mati," tutur Andhika.
Dalam pergerakan sunyi menanganai kasus-kasus kemanusiaan di Bulukumba, Andhika lantas menceritakan bagaimana Ceny Kasim mengurusi mayat, lansia terlantar, orang sakit, pembangunan rumah dhuafa, pengurusan Adminduk yang ribet, permakanan yatim, orang hilang, terlantar, penyediaan kebutuhan jenazah dhuafa, memandikan dan mengkafani jenazah, kebutuhan pasien darurat IGD, pembangunan masjid, pemberian pakaian, perawatan orang terlantar tanpa keluarga dan sebagainya.