Batu Pallantikang, tujuh batu bersejarah di 'Bulukumpa Toa' Kabupaten Bulukumba

- 2 Maret 2022, 06:05 WIB
Batu Pallantikang di Dusun Batu Tujua, Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa. Kabupaten Bulukumba.
Batu Pallantikang di Dusun Batu Tujua, Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa. Kabupaten Bulukumba. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Batu Pallantikang masih tetap melingkar di sana sampai hari ini, tujuh batu bersejarah di Bulukumba.

Batu Pallantikang telah mengawal berbagai generasi melewati banyak masa dan peristiwa. Lebih jauh lagi menyelami histori, Batu Pallantikang merupakan salah satu saksi tautan penting perjalanan sejarah Bulukumba di ujung jazirah Sulawesi Selatan.

Nama Batu Tujua yang artinya 'tujuh batu', nama dusun yang merupakan lokasi tujuh batu bersejarah ini, diambil dari situs cagar budaya Batu Tujua atau Batu Pallantikang.

Baca Juga: Lebih dari sekadar basis tradisi, gotong royong di Desa Salassae juga untuk adaptasi dan mitigasi lingkungan

Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani/WartaBulukumba.com
Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani/WartaBulukumba.com

Pada abad-abad lalu, tujuh batu bersejarah ini menjadi tempat pelantikan raja-raja kecil atau gallarang dalam wilayah Bulukumpa Toa.

Hingga hari ini ruang-ruang tradisi leluhur yang erat merangkul histori itu masih ada.

Batu Pallantikang tetap dijadikan sebagai tempat pelantikan, musyawarah, hingga kegiatan budaya untuk menyelamatkan benteng tradisi dan kearifan lokal. 

Baca Juga: Hanya pakai HP, content creator YouTube dari Desa Salassae Bulukumba sukses hasilkan ratusan Dollar per bulan

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x