Mengulik upaya Labungko-Bungko ketika ruang belajar dibatasi dan kompetensi begitu penting

- 21 September 2021, 07:00 WIB
/

WartaBulukumba - Anak-anak muda di Labungko-Bungko, Kabupaten Bulukumba sedang menangkap gejala dan membaca tanda.

Pijakannya jelas yaitu pada ruang-ruang kelas di sekolah hari ini yang 'tak selapang dahulu', sebelum pandemi menyerang dan mengubah segalanya.

Pemuda bernama Tasman Ambar Mattuliang, founder Labungko-Bungko menuturkan bahwa dunia pendidikan, setidaknya di Kabupaten Bulukumba harus terus berupaya melakukan adaptasi dengan kemajuan zaman.

Baca Juga: Rumah kedua Labungko-Bungko membuka pintu bagi siapapun untuk gotong royong mengajar

"Upaya adaptasi terhadap kemajuan zaman terus bergulir sedangkan kondisi ruang-ruang belajar dibatasi, juga kelas yang dibuka masih minim bahkan belum diajarkan di daerah," jelasnya dalam sebuah bincang pagi dengan WartaBulukumba.com pada Selasa, 21 September 2021.

Menukik ke realita itu, Tasman juga mengungkap ihwal pentingnya kompetensi sehingga menginisiasi untuk membuka 6 kelas dengan pelibatan umum untuk terjun dalam gotong royong mengajar.

"Kompetensi akan 6 kelas tersebut sangat penting agar kita mampu bersaing secara global," katanya.

Baca Juga: Hamaika Project, Desa Karama, dan gerakan literasi di antara hujan dan rindu

Tasman merinci, kelas magang batch 1 dengan rencana pembelajaran dibagi kedalam 6 kelas yaitu Literasi Digital, Hospitality, Service Attitude, Digital Marketing, Computational Thinking, dan Basic English.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x