Di sinilah tempat pengibaran merah putih pertama di Kabupaten Bulukumba

- 16 Agustus 2021, 14:32 WIB
Ilustrasi: bendera merah putih
Ilustrasi: bendera merah putih /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

WartaBulukumba - Di manakah tempat pengibaran merah putih pertama di Kabupaten Bulukumba?

Bongkahan sejarah selalu memiliki jalannya sendiri untuk ditelusuri.

Setapak kisah, mengurai waktu, menerobos masa silam untuk menggamit kobaran semangat yang sejati sehingga HUT Kemerdekaan RI ke-76 tahun ini memiliki gapura menembus waktu ke dalam suasana mencekam itu. Berikut telusur WartaBulukumba.Com. salah satunya melalui buku "Peranan dan Sumbangan Pemuda-Pemuda Bulukumba Dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia" yang ditulis Saifuddin Paturusi, diterbitkan oleh Lembaga Sedjarah Hankam, 1968.

Baca Juga: Lebih dari 60 negara menarik diri dan mengevakuasi warganya dari Afghanistan

Lokasi pengibaran merah putih pertama di Kabupaten Bulukumba adalah sebuah kampung tua, Parangloe di Desa Bulo-Bulo Kecamatan Bulukumpa.

Di tengah kebun cengkeh, tampak kokoh sebuah batu hitam berukuran diameter sekitar 1 meter.

Pada tanggal 19 September 1945, di tengah kebun cengkeh tersebut, dengan batu sebagai penanda, pada sebatang bambu besar bendera merah putih dikibarkan oleh para pemuda pejuang Kabupaten Bulukumba.

Baca Juga: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas kantongi penghargaan Golden Leopard di Swiss

Para pemuda pejuang penggagas pengibaran merah putih pertama itu terdiri dari H. Mappiasse, Dolo Daeng Bella dan Mandor Muhammad Kasim.

Aksi pengibaran bendera dilakukan di belakang rumah H. Mappiasse. Jaraknya beberapa meter dari batu hitam dan dewasa ini menjadi kebun cengkeh tempat pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih setiap tahun.

Pada hari itu, 19 September 1945, pemuda bernama Pedda alias Nusu alias Yunus bersama Marzuki memotong bambu di kebun milik Solong, sekitar 100 meter dari batu hitam.

Baca Juga: Kenali enam gejala Long Covid-19 pada anak-anak

Dibantu oleh H. Abd Hamid Patumbui, mereka membawa bambu tersebut ke samping rumah H. Mappiasse.

Upacara pengibaran bendera merah putih pertama tersebut dipimpin oleh H. A. Mappisabbi dan A.M Nur sebagai komandan upacara dan seorang yang bernama Kamaluddin memandu lagu Indonesia Raya.

Suasana begitu mencekam. Tentara Belanda dengan kekuatan penuh baru saja mendarat di Sulawesi, termasuk di Kabupaten Bulukumba.

Baca Juga: Kuasa Hukum Moeldoko bantah kliennya terlibat pengadaan Ivermectin, begini argumentasinya

Demikianlah, setiap tanggal 17 Agustus 1945, lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat upacara pengibaran bendera merah putih. Juga untuk selalu mempertautkan perjalanan sejarah ihwal pengibaran merah putih pertama di Kabupaten Bulukumba.

Setiap 17 Agustus setiap tahun, saat pagi masih  mengembun, warga kampung dari berbagai penjuru berkumpul di tempat ini untuk mengikuti pengibaran bendera merah putih.

Bendera dikibarkan oleh tiga orang pembawa bendera dengan seragam putih-putih. Paduan suara yang mengiringi pengibaran bendera terdiri dari ibu-ibu berusia lanjut, warga kampung sekitar.

Baca Juga: Ice Breaking di Kedai Kopi Litera: Ilmu cara menguasai kelas dengan baik

Pada barisan peserta upacara, biasanya diikuti oleh puluhan petani dengan pakaian seadanya turut membentuk barisan.

Yang biasanya bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala Desa Bulo-Bulo.

Seorang pemuda setempat bertugas sebagai Komandan Upacara.

Kronologi sejarah pengibaran bendera merah putih pertama di tempat tersebut dibacakan oleh Inspektur Upacara.

Jika ingin merasakan atmosfer upacara pengibaran bendera merah putih yang benar-benar khidmat, datanglah ke tempat ini pada pagi hari, sebelum pukul 07.00 WITA, setiap tanggal 17 Agustus.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah