Network
WartaBulukumba - Salah satu festival film tertua di dunia telah dihelat selama 10 hari di Locarno, Swiss sejak 4 Agustus 2021 lalu.
Festival film yang dilaksakan di tengah gempuran virus Covid -19 itu tak mengurangi animo para sineas dunia untuk andil memamerkan karya-karya terbaik mereka.
Film Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas) yang diadopsi dari salah satu karya terbaik novelis Indonesia, Eka Kurniawan, turut meramaikan Festival Film Locarno itu.
Baca Juga: Istana Kepresidenan Afghanistan kini dikuasai Taliban
Diramu oleh tangan dingin Edwin yang menjadi sutradara film tersebut, Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash berhasil mengantongi Golden Leopard yang merupakan penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno.
"The Pardo d’oro, Grand Prize of the Festival of the City of Locarno to the best film goes to: SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS (Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash) by Edwin, Indonesia / Singapore / Germany," tulis official Leocarno Film Festival melalui akun twitternya memberi selamat kepada Edwin dan tim.
Bukan hanya itu, film yang dibintangi oleh Marthino Lio sebagai Ajo Kawir dan Ladya Cherryl sebagai Iteung, digadang-gadang mampu meninggalkan jejak tersendiri.
Baca Juga: Mural Jokowi404NotFound, Fadli Zon: 'Itu bagian dari ekspresi budaya'
"We knew he was going to leave a mark, after seeing only a few images from "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas". And that mark turned out to be golden," ungkap official Leocarno Film Festival dalam cuitannya.
