Network
WartaBulukumba - Sekelompok anak muda berjas hijau akan menetap selama dua bulan di Desa Bontoharu.
Desa Bontoharu adalah salah satu desa di Rilau Ale yang menjadi pilihan untuk mengabdi dari mahasiswa KKL STAI DDI Mangkoso.
Selama dua bulan lamanya mereka akan bergabung dengan masyarakat setempat. Memasuki kehidupan dengan nuansa berbeda dengan membawa nama almamater.
Baca Juga: Mangrove Luppung Manyampa dipersiapkan jadi Wisata Percontohan se-Indonesia
Berbaur dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang tentunya ada perbedaan tradisi. Sebanyak tujuh orang yang menyandang jurusan berlabel syariah ini cukup ramah dan cepat beradaptasi.
Seminar program kerja yang dilaksanakan pada Rabu kemarin telah mencanangkan lebih banyak kegiatan belajar, berupa pembinaan dan pelatihan baik anak-anak, remaja maupun dewasa.
Mereka mengaku bahwa program-program yang disusun berdasarkan latar belakang pendidikan yang selama ini ditempuh. Sehingga mengurangi kegiatan fisik.
Baca Juga: Jumpai Teten Masduki, Shopee Sebut Pedagang Lokal dan UMKM Mendominasi Platform hingga 97 Persen
"Latar belakang kami berasal dari sekolah tinggi Agama, sehingga kegiatan kami akan lebih mengarah ke sana," kata kordinator desa yang akrab disapa Putra.
