Menyesap Bulukumba dalam syukuran hasil panen di Desa Bajiminasa: Lezatnya lappa-lappa dan songkolo batara

4 Maret 2024, 22:42 WIB
Menyesap Bulukumba dalam syukuran hasil panen di Desa Bajiminasa: Lezatnya lappa-lappa dan songkolo batara /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Diantara lekuk lembah dan hamparan sawah yang membentang luas di Kabupaten Bulukumba, desa kecil ini hidup dalam keharmonisan dan kesederhanaan namun kaya raya dalam pelestarian tradisi leluhur. Desa Bajiminasa, sebuah permata yang memukau dengan kehidupan pertanian yang terus bertumbuh bersama kearifan lokal.

Gemericik air sungai dan kicauan burung di sela-sela rimbun pepohonan menambah keindahan alami desa ini yang menjadi bagian dari Kecamatan Rilau Ale, terletak di utara Kabupaten Bulukumba.

Matahari baru saja menyingkap tirai pagi ketika penduduk desa mulai beraktivitas. Tawa anak-anak yangberangkat ke sekolah, sementara perempuan tani, dengan senyum lembut di bibir, memulai hari mereka di ladang dan kebun. Keramahan mereka terpancar alami.

Baca Juga: Mengungkap 10 fakta unik Desa Salassae yang sulit ditemukan di desa lainnya di Kabupaten Bulukumba

Mengental dengan tradisi yang  tetap lestari, pada sebuah pagi yang riuh oleh keramahan dan kegembiraan para warga Desa Bajiminasa, mereka merayakan syukuran hasil panen. Acara ini telah diwariskan turun-temurun, menjadi momen penting bagi masyarakat desa.

Di bawah naungan langit biru yang cerah, mereka berkumpul untuk menikmati buah tangan mereka sendiri. Tenda-tenda sederhana  didirikan, dan aroma masakan tradisional mulai menyebar, memikat setiap indera yang hadir.

Dana Mitra Tani, sebuah organisasi yang mendukung petani lokal, turut hadir dalam perayaan ini yang dihelat warga desa pada Ahad, 3 Maret 2024. Mereka tidak hanya menjadi saksi kegembiraan dan kebersamaan penduduk desa, tetapi juga turut menikmati ragam hidangan yang disajikan.

Baca Juga: Gerakan natural farming di Bulukumba: Cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah ala Kepala Desa Salassae

Dana Mitra Tani ikut mempromosikan tradisi kuliner 

Suasana syukuran hasil panen di Desa Bajiminasa//WartaBulukumba.Com

Dari kukus jagung yang lezat, songkolo batara yang unik, hingga nasi lappa lappa yang menggugah selera, setiap hidangan merupakan perwujudan dari kekayaan jagung sebagai bahan utama.

Ketua Dana Mitra Tani, Sri Puswandi, yang telah menghadiri syukuran panen di Desa Bajiminasa mengungkapkan kesan ihwal syukuran hasil panen, terutama menu tradisional yang disajikan di sana.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Melihat bagaimana petani merayakan hasil panen mereka dengan begitu antusias, dan bagaimana mereka mempertahankan tradisi kuliner, sungguh menginspirasi. Hidangan seperti songkolo batara dan nasi lappa lappa adalah bukti nyata dari kekayaan dan keunikan budaya kuliner mereka," kata Sri Puswandi kepada WartaBulukumba.Com pada Senin, 4 Maret 2024.

Baca Juga: Menghirup Bulukumba dari Desa Salassae: Gerakan pertanian alami penuh cinta di alam permai

Terkait pentingnya melestarikan tradisi kuliner seperti ini, Sri Puswandi menekankan bahwa tradisi kuliner adalah jantung dari sebuah komunitas.

"Ini bukan hanya soal makanan, tetapi tentang identitas, sejarah, dan warisan. Dengan melestarikan hidangan-hidangan ini, kita menjaga warisan budaya tetap hidup, dan pada saat yang sama, memberi penghargaan kepada bumi yang telah memberikan kita makanan," urainya.

Saat ditanya tentang program pendampingan Dana Mitra Tani dan kontribusi lembaga ini dalam pelestarian tradisi kuliner, Sri Puswandi mengungkapkan upaya-upaya dalam mendukung petani dengan memberikan mereka sumber daya untuk terus menghasilkan bahan-bahan berkualitas tinggi.

"Kami juga mempromosikan hidangan-hidangan ini di berbagai event dan platform, agar lebih banyak orang dapat mengenal dan menghargai kekayaan kuliner Indonesia, khususnya dari daerah seperti Bulukumba," ungkapnya.

Kukus Jagung atau Songkolo Batara

Kukus jagung, atau songkolo batara, adalah hidangan yang menggugah selera, tercipta dari perpaduan jagung yang telah ditumbuk halus dengan beras ketan yang sudah direndam. Proses pembuatannya dimulai dengan menggiling jagung hingga menjadi tepung halus, menggambarkan kehalusan dan kesabaran.

Tepung jagung ini lalu dicampur dengan beras ketan yang telah direndam semalaman, menciptakan sebuah adonan yang unik.

Adonan ini kemudian dikukus dengan hati-hati, memastikan setiap butir jagung dan beras ketan menyatu sempurna, menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang manis alami.

Proses pengukusan ini adalah saat-saat meditatif, di mana waktu seolah berhenti, memberikan ruang bagi pembuatnya untuk merenung dan bersyukur atas hasil bumi yang diberikan alam.

Nasi Lappa-lappa

Sajian nasi lappa lappa, di sisi lain, adalah pesta rasa yang sederhana namun memikat. Hidangan ini dimulai dengan menggabungkan jagung yang telah dihaluskan dengan beras biasa, sedikit garam, dan kelapa yang telah diparut. Komposisi ini seolah menceritakan tentang keberagaman dan kesederhanaan hidup di desa. Setiap bahan dibaur menjadi satu, menciptakan harmoni rasa yang kaya.

Setelah tercampur rata, adonan dibungkus dengan daun jagung yang telah disiapkan. Pembungkusan ini bukan sekadar proses, melainkan simbol perlindungan dan penghargaan terhadap alam. Bungkusan-bungkusan ini lalu dikukus hingga matang, mengeluarkan aroma yang menggoda dan mengundang seluruh desa untuk berkumpul dan berbagi.

Proses pembuatan kukus jagung dan nasi lappa lappa ini bukan hanya tentang memasak, melainkan tentang merajut cerita, melestarikan budaya, dan memelihara hubungan antar manusia dan alam.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler