Menyusuri Bulukumba dari cara warga Desa Salassae merawat lingkungan

30 Juli 2023, 19:58 WIB
Para warga Desa Salassae membersihkan sampah di pinggiran Sungai Anyorang. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba - Dari jarak puluhan meter, gemericik air sungai sudah terdengar. Di balik hijaunya daun-daun rimbun pepohonan, Anyorang, nama sungai ini, mengalir dengan tenang. Menyusuri wajah Bulukumba dari sungai ini mampu memercikkan sensasi tersendiri.

Bebatuan di dasar sungai tampak berwarna cokelat terang, ditaburi cahaya matahari, menciptakan kilauan. Sementara itu di dahan-dahan pohon, burung-burung riang bersahutan menciptakan simfoni. Sungai Anyorang mengaliri perbatasan Desa Salassae di Kecamatan Bulukumpa dengan Desa Bonto Haru di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Sungai Anyorang adalah salah satu oase magis di utara Bulukumba. Lebih dari sekadar tempat wisata lokal. Sungai Anyorang adalah tempat bergantung bagi keseimbangan alam dan juga nafas kehidupan para petani di sekitarnya.

Baca Juga: Menyelami Bulukumba dari Sungai Anyorang dan Sungai Salajueng

Warga mandi di Sungaii Anyorang. WartaBulukumba.Com

Tak heran, pinggiran Sungai Anyorang kerap menjadi tempat berkemah dan berbagai kegiatan lainnya.

Disini, tiupan angin sepoi-sepoi menyapa tanah basah. Perasaan damai pun merasuk ke dalam hati, mengajak berdiam sejenak. Nyaris tidak ada sampah yang meracuninya,

Terpantau pada Ahad, 30 Juli 2023, sungai ini menyambut para wisatawan lokal yang merayakan liburan dengan gembira.

Baca Juga: Desa Salassae di Bulukumba bergerak menuju kemandirian energi

Di sekitar Jembatan Kuning Sungai Anyorang, kegembiraan warga tercermin dalam beragam aktivitas.

Anak-anak riang bermain air, menyemarakkan liburan dengan berendam di sungai yang mengalir deras. Para orang tua pun tak ketinggalan, menikmati momen kesegaran di tengah alam yang indah.

Kawasan di sekitar sungai ini juga menyuguhkan pemandangan memesona. Pepohonan kebun karet dan hamparan sawah yang membingkai sungai memberi kesan menenangkan, membius mata yang memandang.

Baca Juga: Yayasan Hadji Kalla gandeng desa di Bulukumba ini dalam Program Kampung Energi Hijau

Sungai Bebas Sampah

Yang sangat menarik, kebersihan sungai sangat diperhatikan warga. Terlihat beberapa anak-anak dan dewasa bergotong royong membersihkan pinggir sungai dari sampah plastik. 

Likmar, salah satu warga Dusun Bolongnge Desa Salassae mengatakan bahwa sugai ini sangat ramai terutama di hari libur.

"Sungai ini ramai dikunjungi warga apa lagi kalau hari minggu, musim kemarau sungai ini ramai dikunjungi ibu-ibu dari desa sekitar untuk mencuci pakaian," jelasnya kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Sri Puswandi.

Likmar mengajak warga untuk menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah plastik di sekitar sungai, terutama karena banyak pengunjung yang melewati jalan ini.

Baca Juga: KKN Unhas di Bulukumba: Anak-anak muda berjas merah 'ditantang' Desa Anrang

Sementara itu, pemerhati lingkungan dari Desa Salassae, Nurlaela, mengungkapkan rencana kegiatan lingkungan.

"Masih dalam rangkaian peringatan Hari Sungai Nasional tanggal 27 Juli, kami berencana menggelar kegiatan camp silaturrahmi warga dengan salah satu kegiatan berupa membersihkan sungai dari sampah plastik," ungkap Ajhend, sapaan akrabnya.

Ajang ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan.

Dengan keindahannya yang memikat hati, Sungai Anyorang telah menyulam ikatan kebersamaan warga dalam menjaga dan menikmati alam.

Ajhend berharap kepada para wisatawan dan warga yang melewati sungai ini agar tidak membuang sampah sembarangan, menjadikan sungai ini tetap indah dan lestari untuk generasi mendatang.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler