Perang melawan stunting: Audit kasus di Kabupaten Bulukumba

13 Juli 2023, 15:24 WIB
Perang melawan stunting: Audit kasus di Kabupaten Bulukumba /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Pada siang yang gerimis di langit utara Bulukumba di hari Kamis, 13 Juli 2023 di Kecamatan Bulukumpa, mereka yang berada di front terdepan dalam perang melawan stunting, berkumpul dalam sebuah ruang dialog.

Di hadapan TPPS Kecamatan/TPPS Desa, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Bulukumba, dr. Wahyuni, AS, MARS., menguraikan ihwal audit kasus stunting. 

Dia memaparkan ihwal komitmen dan perhatian Pemerintah Kabupaten Bulukumba terhadap masalah stunting.

Baca Juga: Ada 45 anak stunting di Desa Polewali, PKK Sulsel cek kinerja PKK Bulukumba

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Bulukumba dr. Wahyuni, AS, MARS., berfoto bersama para pejuang yang melawan stunting di Kecamatan Bulukumpa. WartaBulukumba.com

"Dengan adanya audit ini, diharapkan dapat ditemukan informasi yang akurat dan rinci tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di wilayah Kec.Bulukumpa" ungkap dr. Wahyuni, AS, MARS kepada WartaBulukumba.com pada Kamis.

Di hadapan semua yang hadir,dr. Wahyuni menguraikan proses audit kasus stunting ini.

"Akan dilakukan pengumpulan data tentang status gizi anak, pola makan, akses terhadap layanan kesehatan, sanitasi, dan faktor-faktor lain yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan anak," jelasnya.

Baca Juga: Menengok Bulukumba dalam perang melawan stunting: Jejak Tim Pendamping Keluarga di Tanete

Kemudian data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perhatian khusus dan untuk mengevaluasi keberhasilan program-program yang telah diimplementasikan.

"Diharapkan hasil audit ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang penyebab stunting di Kecamatan Bulukumpa, sehingga langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mengatasi masalah ini," ujarnya.

Dia juga menekankan, dengan pemahaman yang lebih baik tentang masalah ini, strategi yang lebih efektif dan berkelanjutan dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan balita di Kecamatan Bulukumpa.

Baca Juga: Perang sengit melawan stunting, prevalensinya di Bulukumba turun 28,4 persen

"Tujuannya adalah mencapai generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan. Setiap langkah yang diambil untuk memahami dan mengatasi masalah ini merupakan upaya yang berarti untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Kecamatan Bulukumpa," harap dr. Wahyuni.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler