Contoh naskah Khutbah Idul Adha 1444 Hijriah terkait cinta kepada daerah Bulukumba

24 Juni 2023, 17:01 WIB
Contoh naskah Khutbah Idul Adha 1444 Hijriah:terkait cinta kepada daerah Bulukumba / /Brett Sayles/Pexels

WartaBulukumba - Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah tiba di Kabupaten Bulukumba kemungkinan besar diiringi rintik hujan namun tentu saja tak akan memadamkan semangat perayaan.

Pra jamaah dari berbagai penjuru Bulukumba niscaya tetap berdatangan dengan rasa syukur yang membara. Di masjid-masjid, suara takbir bergema mengiringi shalat Ied yang dilaksanakan dengan khidmat. Sementara itu, rumah-rumah dihiasi dengan kemeriahan, daging qurban disiapkan dengan penuh keikhlasan.

Meskipun guyuran hujan melingkupi Bulukumba, tetapi semangat Idul Adha tetap menyinari hati setiap warga. Di bawah payung hujan, saling berbagi dan kebersamaan menguatkan tali persaudaraan. Idul Adha di Bulukumba, semarak dalam kehangatan meski diiringi guyuran hujan.

Baca Juga: Contoh naskah Khutbah Idul Adha 1444 Hijriah: Mengikuti Jejak Keikhlasan Nabi Ibrahim AS

Berikut ini kami berikan salah satu contoh naskah khutbah Idul Adha 1444 Hijriah yang sangat coco dibacakan oleh dai yang bertugas sebagai khatib. Tema naskah ini merengkuh cinta kepada daerah Bulukmba. Silakan diambil dan bisa dimodifikasi kembali.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang terhormat Bapak Ketua Masjid, para imam, jamaah yang dirahmati Allah.

Baca Juga: 20 ide usaha kuliner di Sulawesi Selatan dengan konsep ramah lingkungan: Makassar, Bulukumba hingga Luwu

Pada hari yang penuh berkah ini, di tengah-tengah kita yang bersatu untuk merayakan Idul Adha, marilah kita menghadap Allah dengan hati yang penuh syukur. Kita bersyukur atas nikmat-Nya yang melimpah, dan kita mengingatkan diri kita sendiri akan cinta dan kasih sayang-Nya yang tak terbatas.

Pada kesempatan yang berharga ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan tema yang terkandung dalam khutbah ini, yaitu cinta pada daerah Bulukumba. Kita hidup dalam suatu komunitas yang indah dan diberkati, di antara masyarakat yang penuh dengan nilai-nilai kearifan lokal dan cinta terhadap tanah air. Bulukumba, sebuah daerah yang kaya akan keindahan alam, budaya yang unik, dan keramahan penduduknya.

Pada hari yang fitri ini, kita tidak hanya merayakan ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail, tetapi juga menghidupkan makna yang lebih dalam dari peristiwa tersebut. Kita mengingatkan diri kita akan cinta, dan dalam konteks kita kali ini, cinta pada daerah kita, Bulukumba.

Bulukumba, sebuah daerah yang indah dan kaya akan kekayaan alam serta budayanya yang unik. Kita telah diberi anugerah berupa laut yang luas, perbukitan yang hijau, serta masyarakat yang penuh kehangatan dan kearifan lokal. Inilah keberkahan yang harus kita syukuri.

Baca Juga: Desa Salassae masuk calon desa percontohan program Rumah Gizi di Kabupaten Bulukumba

Namun, bagaimana kita menghargai cinta ini? Cinta bukan hanya ungkapan kata-kata, tetapi harus diperlihatkan melalui perbuatan. Cinta pada daerah kita, Bulukumba, berarti kita menjaganya dengan sepenuh hati. Bagaimana kita menjaga kekayaan laut yang menjadi sumber kehidupan bagi ribuan nelayan di sini? Apakah kita memastikan bahwa penangkapan ikan dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan?

Cinta pada Bulukumba juga berarti menjaga alam yang indah ini. Bagaimana kita merawat perbukitan yang hijau agar tetap lestari? Apakah kita melakukan upaya penghijauan dan menjaga kelestariannya agar generasi mendatang juga bisa menikmati keindahan alam ini?

Lebih dari itu, cinta pada daerah kita berarti mencintai masyarakatnya. Bagaimana kita mengembangkan potensi sumber daya manusia di Bulukumba? Apakah kita memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan meraih cita-cita mereka? Apakah kita mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah?

Baca Juga: Menerabas Bulukumba melalui Kampung Iqra: Literasi Al Quran klasikal di Desa Salassae

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Cinta pada daerah kita, Bulukumba, juga berarti saling mendukung dan bergotong royong. Kita tidak bisa mencintai daerah ini dengan egoisme dan keserakahan. Kita harus bekerja sama, saling membantu, dan berbagi dalam kebaikan. Saat ada saudara kita yang membutuhkan bantuan, apakah kita hadir untuk memberikan tangan kita? Apakah kita berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang membangun kebersamaan?

Jadikanlah cinta pada Bulukumba sebagai sumber inspirasi dalam hidup kita. Mari kita jaga kebersihan lingkungan kita, mari kita jaga persatuan dan keharmonisan antarwarga, mari kita jaga nama baik Bulukumba melalui sikap dan perilaku kita yang baik.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Pada Hari Raya Idul Adha ini, mari kita juga merenungkan tentang cinta Allah pada kita sebagai umat-Nya. Kita melihat betapa besar pengorbanan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah-Nya. Kita belajar tentang keikhlasan dan ketaatan yang luar biasa. Semoga semangat pengorbanan itu terus membakar dalam hati kita.

Dalam pengorbanan itu, Allah menggantinya dengan seekor domba yang disembelih sebagai tanda syukur dan penghormatan. Mari kita ambil hikmah dari itu. Pengorbanan yang kita lakukan, baik dalam hal harta, waktu, atau tenaga, tidaklah sia-sia di sisi-Nya. Allah melihat niat dan ikhlas kita dalam berbuat kebaikan.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Marilah kita rayakan Hari Raya Idul Adha ini dengan penuh rasa syukur dan cinta. Mari kita wujudkan cinta pada daerah kita, Bulukumba, dengan menjaganya dan mengembangkannya dengan baik. Mari kita wujudkan cinta pada sesama melalui perbuatan nyata. Dan yang terpenting, mari kita wujudkan cinta pada Allah dengan selalu taat pada-Nya dan mengikuti teladan Rasulullah SAW.

Cinta pada daerah tidak hanya berarti mencintai keindahan alam atau warisan budaya yang kita miliki. Cinta pada daerah juga berarti peduli terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar kita. Dalam Islam, cinta tanah air dihubungkan dengan cinta terhadap sesama muslim. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Tidak beriman seseorang di antara kalian, hingga aku lebih dicintai daripada diri, hartanya, anaknya, dan seluruh manusia."

Cinta pada daerah Bulukumba juga berarti menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Allah menciptakan alam ini sebagai anugerah bagi umat manusia, dan tugas kita adalah menjaganya agar tetap lestari. Di Bulukumba, kita memiliki keindahan alam yang tak ternilai, mulai dari pantai-pantai yang menakjubkan hingga pegunungan yang hijau. Marilah kita menjaga dan merawat keindahan alam ini agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.

Selain itu, cinta pada daerah juga berarti menghargai dan menjaga budaya yang ada. Bulukumba memiliki kekayaan budaya yang khas, seperti seni tari, seni musik, dan seni kerajinan yang memukau. Kita sebagai penduduk Bulukumba memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya ini agar tetap hidup dan berkembang. Marilah kita mengenalkan budaya kita kepada generasi muda agar mereka dapat melanjutkan warisan budaya ini ke masa depan.

Cinta pada daerah juga mengajarkan kita tentang rasa saling gotong royong dan kerjasama. Di Bulukumba, kita terbiasa hidup dalam kebersamaan, membantu satu sama lain dalam kebaikan dan kesulitan. Semangat ini perlu kita pertahankan dan kita tanamkan dalam diri kita sendiri dan juga generasi muda. Dengan saling membantu dan bekerja sama, kita dapat mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat Bulukumba.

Tidak hanya itu, cinta pada daerah juga berarti ikut serta dalam pembangunan daerah ini. Bulukumba memiliki potensi yang besar untuk berkembang, dan tugas kita sebagai warga adalah turut berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan. Dengan bekerja keras, belajar dengan tekun, dan berinovasi, kita dapat menciptakan perubahan positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat Bulukumba.

Marilah kita menjadikan Idul Adha ini sebagai momentum untuk merenungkan cinta pada daerah Bulukumba. Marilah kita cintai dan rawat alam, jaga budaya, dan tingkatkan kerjasama di antara kita. Marilah kita berkomitmen untuk menjadi warga yang berperan aktif dalam pembangunan daerah ini.

Akhir kata, marilah kita berdoa kepada Allah agar memberikan rahmat dan keberkahan bagi daerah Bulukumba. Semoga Bulukumba terus menjadi tempat yang aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh penduduknya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler