Dua dekade Radio SPL FM Bulukumba menemani pendengar, 'Radio tidak ada matinya!'

10 Februari 2023, 14:15 WIB
Saeful Alief Subarkah sedang siaran di Radio SPL FM - Dua dekade Radio SPL FM Bulukumba menemani pendengar, 'Radio nggak ada matinya!' /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - "Apa kabar pendengar? Semoga tetap semangat dan sehat-sehat saja saat ini. Mitra SPL FM di mana saja berada, terima kasih Anda masih membersamai kami, Radio SPL FM dengan sajian sederet informasi uptodate hari ini dari berbagai penjuru Kabupaten Bulukumba dari sumber-sumber terpercaya dan juga live reportase kami," terdengar suara penyiar mengalun.

Suara itu berasal dari salah satu radio siaran di Kota Bulukumba. Beberapa hari lagi stasiun radio tersebut sudah memijak dua dekade. Berdiri pada 13 Februari 2003 dan akan genap berusia 20 tahun tepat pada 13 Februari 2023. 20 Years Anniversary Radio SPL FM Bulukumba.

Selama manusia memiliki telinga maka radio akan tetap ada. Fakta itu juga merengkuh Radio Swara Panritalopi (SPL FM) yang sampai hari ini masih tetap eksis di udara dengan konten audio yang variatif. Meskipun digempur konten-konten video, teks dan foto yang bahkan sudah diselubungi artificial intelligence (AI) di tengah era digital.

 

 

Baca Juga: Ada 'OPD Menyapa' di Radio SPL FM, masyarakat bisa kawal 100 Hari Kerja Bupati Bulukumba

Suasana di studio Radio SPL FM Bulukumba. WartaBulukumba.com

Baca Juga: Mengulik strategi Radio SPL FM Bulukumba dalam mempertahankan eksistensi di era digital

Teknologi terus melaju namun radio tetap bertahan dan masih menjadi daya tarik bagi penggemarnya. Bahkan ketika teknologi hadir, nasib radio sempat diprediksi akan mati lantaran kalah saing. Lantas, bagaimana nasib radio di era industri penyiaran?

Menyikapi realita dan pertanyaan itu, Program Director Radio SPL FM, Saiful Alief Subarkah, menilai eksistensi radio terus bertahan walaupun dinamika media penyiaran terus berubah.

"Sebagai media penyiaran tertua, siaran radio masih banyak ditunggu masyarakat. Namun begitu, model konten radio harus menyesuaikan dengan perubahan yang ada," kata Saiful Alief Subarkah di acara Cofffee Day bersama awak media pada Jumat, 10 Februari 2023.

Baca Juga: Inilah program siaran SPL FM Bulukumba yang menggungguli Telstar FM dan Ras FM di KPID Award Sulawesi Selatan

Saiful mengurai, radio tidak bisa hanya tetap mengandalkan pola lama dalam aktifitas siarannya tapi harus bertransformasi ke dunia penyiaran yang baru.

"Meskipun demikian, radio harus tetap menjadi sarana informasi dan edukasi yang kredibel kepada pendengarnya," tuturnya.

Hal lain, kata Saiful Alief, radio tetap bisa bertahan pada situasi sekarang adalah karena peran sentral dari pengelola radio itu sendiri yang terus berbenah untuk melakukan perubahan aktifitas penyiarannya sesuai tuntutan zaman. Pendengar tidak lagi hanya mendengarkan radio lewat frekuensi tapi siaran radio bisa didengarkan melalui smartphone.

Baca Juga: Radio SPL FM Bulukumba sabet penghargaan KPID Award 2022 Sulawesi Selatan

“Hal ini menjadi modal untuk radio tetap eksis dan berkontribusi di era industri penyiaran saat ini. Radio itu tidak ada matinya. Radio tetap ada di setiap zaman, bahkan dengan hadirnya teknologi penyiaran radio terus berbenah demi mempertahankan eksistensinya kepada khalayak pencinta radio serta tetap mempertahankan pola siaran yang berbasis kearifan lokal,” terangnya.

Kendati  begitu, pengembangan tersebut harus diimbangi dengan pembenahan secara nyata.

Pembenahan ini, kata Saiful Alif, terkait peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar mampu menghasilkan materi siaran yang lebih bisa diterima oleh khalayak pendengar.

Baca Juga: Wabup Bulukumba Edy Manaf jadi host dalam program talkshow 'Kampung Ramadhan' di SPL FM

Saiful Alief juga menegaskan bahwa Radio Swara Panrita Lopi FM akan selalu hadir di setiap ruang-ruang teknologi penyiaran melalui dinamika siaran radio di era digitalisasi internet yaitu visualisasi penyiaran radio, radio tidak hanya bisa didengarkan tapi radio sudah bisa ditonton melalu live streaming lewat online atau android.

"Selama manusia memiliki telinga maka radio akan ada selamanya, radio tidak ada matinya. Tonton yang Anda dengar," tandasnya.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler