WartaBulukumba - Sesekali menelusuri Bulukumba dari pinggir adalah perjalanan paling senyap namun ekstase tertentu niscaya meruap.
Salah satu telusur Bulukumba dari pinggir yang dilakukan WartaBulukumba.com adalah mencoba menyingkap sekejap 'alang-alang sejarah' Parangpakku.
Dari salah satu wilayah yang jalanannya becek berlumpur inilah generasi mendatang di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan bisa diproyeksikan untuk merekonstruksi bangunan sejarah lokal yang lebih kaya.
Baca Juga: Bola JabbaE, rumah tua saksi bisu pembantaian pemuda pejuang di Palampang Bulukumba
Setidaknya bakal bersemi referensi parsial ataupun masih mentah buat mereka yang akan terjun dalam penelitian di berbagai disiplin ilmu. Mulai budaya, antropologi, sejarah, sosiologi, bahkan hingga agronomi.
Parangpakku, sebuah kampung yang hari ini statusnya sudah menjadi Lingkungan, adalah salah satu tempat para tetua masih menyimpan dengan rapi sejumlah kitab kuno yakni lontarak, manuskrip hingga dokumen zaman kolonial.
Di masa revolusi perang kemerdekaan hingga masa DI/TII di Sulawesi Selatan, Parangpakku juga menjadi bagian sejarah yang belum banyak disingkap ke permukaan.
Salah satu jejaknya masih bisa ditemukan misalnya pada lubang-lubang bekas terjangan peluru di salah satu rumah tua di Parangpakku.