Menelusuri Rawa Bangun di Polewali Mandar, awalnya cuma rawa tapi kini jadi wisata alam dan kuliner

- 6 Maret 2021, 11:58 WIB
Wisata alam dan kuliner Rawa Bangun di Polewali Mandar.
Wisata alam dan kuliner Rawa Bangun di Polewali Mandar. /WartaBulukumba/Sri Ulfanita

Baca Juga: Hold On, single terbaru Justin Bieber yang liriknya menyentuh sisi perjuangan pribadinya

Menu yang tak kalah menarik minat para pengunjung adalah Ayam Kadundung. Menu khas andalan yang menggunakan ayam kampung dan daun Kedondong sebagai bumbu khas penyempurna cita rasa. Daun kedondong yang digunakan pun tergolong unik, sebab harus dipetik dari pohon yang tak pernah menghasilkan buah sebelumnya. Daun kedondong menurut Rajab, dulunya banyak digunakan oleh suku Pattae dalam meracik makanan mereka.

"Beberapa langganan kami kadang kalau mau datang ke sini, mereka menelpon dulu menanyakan apakah menu Ayam Kadundung tersedia atau tidak," katanya.

Selain Gazebo, di sudut kiri lokasi wisata ini juga terdapat sebuah aula yang sering digunakan sebagai tempat meeting atau merayakan ulang tahun. Selain itu, sekelompok mahasiswa dari berbagai universitas di Sulawesi Barat juga kadang menggunakan aula tersebut sebagai tempat membahas program kerja mereka dalam rapat kerja Himpunan atau semacamnya.

Baca Juga: Perum PFN akan berubah menjadi lembaga mirip Netflix?

Untuk memasuki objek wisata kuliner Rawa Bangun, pihak pengelola memberlakukan biaya tiket sebesar Rp 5.000 bagi orang dewsa. Sementara untuk anak-anak sebesar Rp.3000. Tetapi tidak jarang anak-anak yang datang berkunjung dibebaskan masuk oleh pihak pengelola tanpa ada beban biaya sama sekali.

"Dalam hal bisnis memang uang menjadi sangat penting. Tapi bagi saya, ini bukan soal uang saja. Saya berharap orang-orang kecil juga bisa merasakan objek wisata alam. Menghibur diri mereka dan anak-anak mereka," papar Rajab.

Setelah berkembang menjadi objek wisata kuliner yang banyak diminati orang, koleksi buah dan ikan pun bertambah.

Baca Juga: Mari bantu adik kita Faidir agar bisa sembuh secepatnya

"Sekarang kami punya ikan terapi juga. Pengunjung bisa melakukan terapi ikan di sini. Bibit-bibit ikan yang kami jual, ketika sudah besar dan layak komsusmsi, kami kembali untuk dihidangkan ke pengunjung kami. Untuk buah sendiri, kami sediakan buah durian, langsat, duku, dan rambutan. Saat ini kami juga sudah memiliki buah manggis," terangnya.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah