Menjelajahi pesona hutan bakau di Bulukumba: Wisata Mangrove Luppung Manyampa

5 Juni 2023, 21:27 WIB
Hutan bakau di pesisir Desa Manyampa, Kabupaten Bulukumba //WartaBulukumba.com/Muhlis

WartaBulukumba -  Matahari beranjak merah menjelang senja di langit Bulukumba, saat sinarnya yang lembut menyapu hutan bakau yang rimbun menghijau.

Para penjelajah hati-hati melangkah, mengikuti jejak yang terbentuk di bawah pohon-pohon yang menjulang tinggi. Aroma alam yang khas memenuhi udara, memikat indera dan menarik mereka semakin dalam ke dalam keajaiban hutan bakau di Luppung Desa Manyampa, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Desau angin menari-nari di antara daun-daun di hutan bakau, membawa pesan rahasia dari alam liar yang tersembunyi. Seperti tabir yang terbuka, panorama indah terbentang di hadapan mereka. Sungai-sungai kecil membelah hutan, menciptakan jalan air yang berliku-liku di antara akar-akar kuat dan berlumut. Salah satu lekuk Bulukumba yang sungguh memukau.

Baca Juga: Sepotong surga tersembunyi di Kabupaten Bulukumba: Pesona hutan bakau Luppung Manyampa

Di tengah pencahayaan yang redup, kehidupan hutan bakau terkuak dalam segala keindahannya. Burung-burung eksotik berkicau riang, menciptakan simfoni alam yang magis. Satwa liar berlarian, menampakkan diri sejenak sebelum menghilang ke dalam kerimbunan hijau. Semak-semak lebat menyembunyikan kejutan-kejutan kecil yang menunggu untuk ditemukan.

Hawa segar memeluk tubuh mereka, mengisi paru-paru dengan oksigen murni dari pepohonan yang subur. Langkah demi langkah, penjelajah terus bergerak, membiarkan misteri hutan bakau merasuk ke dalam jiwa mereka. Setiap sudut memancarkan aura yang memikat, menyampaikan pesan yang tak terucapkan.

Dari pusat Kota Bulukumba, Desa Manyampa terletak sekitar 20 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi. Namun, perjalanan yang ditempuh sejauh itu hanya merupakan awal dari petualangan yang tak terlupakan.

Baca Juga: Jus Rumput Laut dari Dusun Luppung, rasa bisa diadu

Mangrove Luppung  adalah destinasi wisata hutan bakau di Bulukumba yang wajib dikunjungi para petualang.

Di sinilah tempat para pengembara menemukan ketenangan dan keindahan yang sulit tergambarkan dengan kata-kata. Sebuah hutan bakau, yang dikenal sebagai mangrove, di pesisir Desa Manyampa, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba.

Rimbun hijau hutan bakau dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi melambangkan harapan dalam kegelapan, menciptakan lukisan alam yang memukau.

Baca Juga: Penanaman mangrove di Luppung Manyampa, KKN Unhas Bulukumba 3 merawat persahabatan dengan alam

Keindahan alam semata tidaklah cukup untuk menggambarkan keberadaan Mangrove Luppung. Ia juga menawarkan sebuah pengalaman tak terlupakan yang mengundang jiwa untuk terlibat.

Menjelajahi hutan ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau naik perahu kayu tradisional.

Langkah kaki yang terhenti pada setiap akar mangrove yang meliuk-liuk, memberikan kesempatan untuk menikmati pemandangan menakjubkan. Suara merdu burung-burung yang berkicau mengalun di udara, memahat irama sejuk.

Baca Juga: Mangrove Luppung Manyampa dipersiapkan jadi Wisata Percontohan se-Indonesia

Pemandangan hutan bakau yang menggoda tidak hanya berdiri begitu saja.

Di baliknya, terdapat pengelola hutan bakau yang bijak, yang turut berperan dalam melestarikan keanekaragaman hayati yang melimpah di sana. Pemandu wisata yang terlatih siap menyambut para tamu, memberikan pengetahuan dan kebijaksanaan tentang ekosistem mangrove.

Seperti seorang penabuh gendang yang terampil, mereka memainkan irama pengetahuan dan kesadaran, mengisi hati para pengunjung dengan kepedulian akan kehidupan yang rapuh.

Baca Juga: Lebih dari destinasi wisata, Mangrove Luppung Manyampa bisa menjadi pusat riset lingkungan

Pengalaman tak terlupakan di Mangrove Luppung tak hanya berhenti di sana. Kelezatan seafood yang memanjakan lidah juga menjadi daya tarik yang sulit untuk dilewatkan.

Ada restoran di sekitar hutan bakau menyediakan hidangan segar seperti kepiting, udang, cumi-cumi, dan ikan, yang meracik cita rasa autentik khas laut.

Dalam serpihan nikmat yang meleleh di mulut, para tamu juga dimanjakan dengan panorama yang menakjubkan. Bagaimana surga ini mampu memenuhi semua indera manusia dengan sejuta kenikmatan yang diberikan?***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler